SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi kembali melakukan demo ke Bawaslu Kota Sukabumi, Rabu (27/2/2019). Aksi ini merupakan yang keduanya kalinya untuk menyampaikan tuntutan agar dilakukan perekrutan ulang seleksi calon PPN PNS Bawaslu Kota Sukabumi.
Tuntutannya lainnya, mahasiswa menginginkan proses seleksi CAT harus diulang kembali. Kedua Bawaslu kota Sukabumi harus transparan dalam penjaringan PPN PNS. Ketiga Bawaslu kota Sukabumi harus menjadi contoh independen, jujur, adil dan mandiri sebagai bagian pengawas dari pemilu. Dan yang terakhir, Bawaslu kota Sukabumi harus mempunyai SDM dan administrasi yang baik.
Namun, dalam aksi ini mahasiswa tidak menemui seorang pun pejabat Bawaslu Kota Sukabumi di kantor Bawaslu Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Mahasiswa Sebut Bawaslu Kota Sukabumi Cacat dan Banyak Bohong
Mahasiswa membawa berbagai atribut seperti poster bertuliskan berbagai tuntutan dan melaksanakan orasi. Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan bahwa jika sejumlah pejabat Bawaslu memang tidak hadir sehingga mahasiswa menganggap bahwa Bawaslu Kota Sukabumi sudah keterlaluan.
"Kalau Bawaslu tidak ada, hanya ada satu kata, lawan," ujar salah seorang mahasiswa dalam orasinya.
Mahasiswa mengancam akan melaporkan hal ini kepada Ombudsman jika Bawaslu tidak menjalankan tugasnya dengan benar.
"Kita akan terus mengawal sampai titik akhir," ujar mahasiswa tersebut.
Mahasiswa mendesak masuk ke dalam Kantor Bawaslu Kota untuk menemui pihak yang ada di kantor Bawaslu.
Dorong-dorongan terjadi antara mahasiswa dengan aparat kepolisian sampai akhirnya beberapa orang mahasiswa memasuki halaman depan kantor bawaslu dan menempelkan tulisan di beberapa kaca kantor bawaslu yang bertuliskan 'Bawaslu Pengecut'.
Mahasiswa melanjutkan aksinya dengan membakar ban di luar kantor Bawaslu. Beberapa orang mahasiswa yang berhasil memasuki kantor bawaslu untuk mencari keberadaan anggota bawaslu.
Mereka mengecek ke dalam kantor bawaslu untuk mencari anggota Bawaslu namun tak ada siapapun di dalam kantor.
Ketua IMM, Rajib Rivaldi, menuturkan, pihaknya sudah mencoba datang ke Bawaslu Kota Sukabumi secara baik-baik, namun pihak Bawaslu dinilai tidak mempunyai keinginan dan bahkan ketakutan untuk menemui mahasiswa.
BACA JUGA: APK Dipasang di Angkot, Bawaslu Kota Sukabumi Minta Segera Dicopot
"Mereka (Bawaslu Kota Sukabumi) tidak konsisten, minimal mereka datang dan menemui kita. Aksi pertama mereka gak ada, aksi ke dua pun sama," ujarnya.
Rajib menjelaskan, adapun tuntutan utama aksi ke dua ini adalah mereka hanya menginginkan bertemu dengan pihak komisioner dan koordinator sekretariat bawaslu untuk memberika klarifikasi dan keterangan terkait independensi Bawaslu Kota Sukabumi.
"Kita waspadai tidak ada independennya Bawaslu ini. Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2018 tentang keterbukaan publik, harusnya bawaslu ini bisa transparan dalam menyelenggarakan perekrutan seleksi calon PPN PNS Bawaslu Kota Sukabumi ini," ujar Rajib.
"Kita tetap dalam koridor akan terus memantau hal ini hingga menemui titik temu dan solusi," tukasnya.
Mahasiswa akhirnya mengakhiri aksi tersebut dan berencana akan melaporkan Bawaslu ke Ombudsman.