SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan pengemudi ojek pangkalan (opang) di sekitaran SMPN 7 Kota Sukabumi, menyambangi kantor Dinas Perhubungan (Dishub), guna menolak permohonan sekolah yang menginginkan angkot masuk ke lingkungan sekolah.
Atas adanya penolakan dari pengemudi opang di sekitaran SMPN 7 itu, Dishub Kota Sukabumi mengundang pihak sekolah, warga sekitar, RT dan RW setempat serta para pengemudi opang, juga Organda untuk membahas persoalan tersebut.
BACA JUGA: Ojek Online Single Fighter Langgar Kesepakatan, Opang Cibadak Sukabumi Memanas
Ketua Forum Rakyat Miskin Bersatu, Tatan Kustandi mewakili pengemudi opang di sekitaran SMPN 7 Kota Sukabumi, menuturkan, adanya miss komunikasi di antara pihak sekolah yang menurutnya kurang melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dengan pihak opang di sekitaran sekolah.
“Mereka (opang, red) jelas menolak. Jika terus dibiarkan akan menjadi perbincangan, bisa saja angkotnya nanti dilempar sama batu, kalau sudah bicara perut, mereka bisa berbuat nekat juga,” tuturnya kepada awak media di kantor Dishub Kota Sukabumi.
Ia menghargai sikap dari pihak organda juga yang sebetulnya tidak menginginkan adanya konflik sesama jasa transportasi konvensional antara ojek dengan angkot.
BACA JUGA: Ada Denda Rp 100 Ribu, Ini 11 Poin Kesepakatan Ojek Online dan Opang Cibadak Sukabumi
“Mereka juga gak mau ada konflik, mereka juga kan ingin nyaman,” ungkapnya.
Ia menyayangkan dengan adanya 20 tanda tangan permohonan pihak orang tua siswa kepada sekolah yang mengingkan adanya angkot masuk sekolah itu, tanpa adanya komunikasi yang baik. Menurut Tatan, seharusnya semua pihak dipertemukan dan dimusyawarahkan baiknya seperti apa.
“Saya dengar pemaparan dari pihak sekolah tadi, ternyata mereka sebetulnya sudah mengajukan ke pihak Dinas Pendidikan Kota Sukabumi tapi tidak ditanggapi, ini dinas kerjanya apa? Harusnya Disdik menampung aspirasi sekolah dan mengkomunikasikan dengan Dishub lalu terjun dan melihat kondisi di lapangan untuk bertemu para opang juga. Begitu seharusnya,” tegasnya.
Sekretaris Organda Sukabumi sekaligus perwakilan dari angkot jurusan trayek 03B, Yana Mulyana, menjelaskan, pihaknya memang mendapatkan undangan dan permintaan dari SMPN 7 melalui Dishub dan menyatakan siap jika memang akan dibukakan trayek ke sekitaran SMPN 7. Namun ia juga menginginkan adanya ketegasan dari Dishub agar keamnan mereka terjaga.
“Ini sebenarnya berat, kita sebenarnya ingin cari yang aman-aman saja, lagian angkot dan ojek pangkalan itu sama-sama pejuang transportasi konvensional,” ungkapnya.
BACA JUGA: Mediasi Usai, Ojek Online dan Opang Cibadak Sukabumi Sepakat Ada Denda Bagi yang Melanggar
Menurutnya, ia akan mematuhi kesepakatan pada pertemuan pertama tadi, bahwa mereka tentunya tidak akan mulai beroperasi ke wilayah sekolah tersebut.
“Ya seperti yang dibilang pak Tatan, harus ada PDKT dulu agar semuanya berjalan lancar dan aman. Intinya kami gak mau ada keributan,” pungkasnya.