SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah buruh memasang tenda di halaman PT SCG, Jalan Palabuan II Desa Sinarresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/2/2019).
Aksi bersama Federasi Kehutanan Industri umum Perkayuan Pertanian dan Perkebunan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (F Hukatan KSBSI) ini sebagai bentuk protes terhadap empat perusahaan outshourcing yaitu PT Lina Jaya Persada, PT Matrix Mitra Sentosa, PT Ratu Buana Indonesia, dan PT Mandala Kurnia Abadi, yang merupakan rekanan PT SCG.
Perusahaan rekanan ini menjanjikan sebanyak 92 buruhnya akan bekerja kembali mulai tanggal 15 Februari akan tetapi saat buruh akan masuk ke area PT semen Jawa malah dilarang oleh petugas keamanan pabrik.
BACA JUGA: Dianggap Langgar Kesepakatan, Buruh Bakal Adukan Outsourcing PT SCG ke Bupati Sukabumi
"Kami akan terus melakukan aksi sampai ada kepastian kami bisa masuk bekerja kembali. Maka dari itu kami ujuan melakukan mogok kerja dan bangun tenda darurat di depan gerbang PT SCG ini agar para pihak bisa melek dengan regulasi yang sudah menjadi aturan yang harus di jalankan semua pihak, ujar salah seorang buruh Eri Wanos (33 Tahun).
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) F Hukatan KSBSI Kabupaten Sukabumi Nendar Supriatna mengatakan, beberapa waktu yang lalu terdapat kesepakatan, yakni 92 orang buruh yang dari empat perusahaan rekanan PT SCG akan dipekerjakan kembali mulai tanggal 6 Februari 2019. Kemudian perusahaan kembali menjanjikan 15 februari 2019.
"Akan tetapi pihak PT. Semen Jawa malah ingkar janji hingga hari ini belum dipekerjakan kembali dan masalah PHK dari perusahaan lainnya juga tidak jelasnya.
BACA JUGA: Nasib Apes Buruh Outsourcing Rekanan PT SCG Sukabumi: Kemarin Di-PHK, Sekarang Kena PHP
Akibat janji-janji yang tak pasti, buruh berulang kali melakukan aksi unjuk rasa hingga akan menginap di depan pabrik hingga tuntutan mereka dipenuhi.
"Para buruh memutuskan memasang tenda dan akan bertahan hingga tuntutan dipenuhi," pungkasnya.