SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cimenteng RT 01/05 Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (24/1/2019), kondisinya semakin parah. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, warga pun giatkan jaga malam bergiliran.
Ketua RW 05, Tori Haryadi (58 tahun) mengatakan masyarakat awalnya hanya menganggap retakan biasa. Namun terus diguyur hujan, tanah semakin meluas dan melebar, bahkan merusak satu rumah milik pasangan suami istri, Jaenudin dan Yati.
"Saat itu hujan tidak berhenti-berhenti, akibatnya satu rumah langsung turun secara perlahan dan mengalami retakan di bagian tembok," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (25/1/2019).
Tori mengaku, BPBD Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Desa Sukamulya, dan Muspika Kecamatan Cikembar serta PLN sesaat setelah kejadian ada ke lokasi. Namun, hingga sampai saat ini belum ada kelanjutannya.
"Jangankan untuk menanggulangi, memberikan imbauan pun tidak ada," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada pihak terkait khususnya dari BPBD agar segera melakukan penanganan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, kondisi kampung tersebut berada di pinggir jurang. "Yang kami takutkan itu, tanah ini longsor sekaligus," imbuhnya.
Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, kata Tori pihaknya bersama warga berjaga malam rutin secara berganian. Apalagi saat ini lebarnya pegerkan tanah diperkirakan kurang lebih 40 centimeter.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Cikembar Sukabumi, Satu Rumah Rusak Parah
"Jika terjadi sesuatu, kami bisa langsung memberi tahu warga yang sedang tertidur, kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada," paparnya.
Sementara itu, Sekertaris Desa (Sekdes) Sukamulya, Dian mengaku dari desa dan Muspika sudah cek lokasi serta berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Muspika dan BPBD terkait kondisi kampung tersebut.
"Untuk tahap sekarang, kita hanya mengintruksikan kepada warga yang berada tidak jauh dari lokasi untuk waspada atau menjauh dari zona tersebut," jelasnya.
Langkah selanjutnya sambung Dian, akan berkoordinasi dengan Muspika dan BPBD untuk penanggulangan bencana tersebut. "Saat ini belum ada penanganan seperti pembuatan tanggul sementara atau bronjong penahan tanah dan yang lainnya.
BACA JUGA: Ditanya Soal Korban Pergerakan Tanah di Cisolok, Bupati Sukabumi: Belum Ada Jawaban
Meskipun demikian, ia akan terus melakukan memantauan melalui pengurus setempat seperti RT dan RW nya, serta menurunkan perangkat desa untuk selalu ke lokasi guna mengetahui perkembangannya, baik itu sudah terjadi maupun prediksi yang akan terjadi.
"Kita sudah melaporkan bencana ini ke Muspika, Muspida dan BPBD. Sampais saat ini kita belum mendapat jawaban ataupun konfirmasi dari BPBD untuk penanganan bencana ini. Lantaran kita baru mengirimkan surat pemberitahuannya sekitar dua hari yang lalu," pungkasnya.