SUKABUMIUPDATE.com - Empat awak KM Aqua Mas 05 belasan hari terombang-ambing di laut. Selama itu mereka bertahan dengan memakan bekal yang dibawa dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Trenggalek, Jawa Timur.
Kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur pada Rabu (24/10/2018) lalu. Rencananya mereka melaut selama 10 hari dan dijadwalkan tiba di pelabuhan yang sama. Namun di tengah lautan, saat akan pulang kapal ini mengalami kerusakan pada baling-baling dan terbawa arus laut.
Bekal sudah hampir menipis dan akhirnya habis. Awak kapal yang terdiri dari Irfan (24 tahun) sebagai kapten sekaligus nahkoda dan tiga orang anak buah kapal yaitu Supriadi (19 tahun), Sapril alias Ake (20 tahun) dan Akbar (18 tahun) ini terpaksa bertahan hidup dengan memakan ikan mentah hasil tangkapan mereka.
Namun tak hanya memakan ikan mentah, banyak hal yang mereka alami selama terombang-ambing di lautan lepas ini.
BACA JUGA: Wisata Mancing di Palabuhanratu, Bisa Ketemu Lumba-lumba Lho!
Akbar merupakan satu-satunya awak kapal yang usianya paling muda. Tak terbesit di dalam diri anak asal Desa Cakela, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, bisa berlayar. Akbar bersama Supriadi, Sapril alias Ake terbang dari Bone ke Trenggalek untuk ikut berlayar bersama Irfan, kakaknya.
Pada saat itu, itu merupakan pengalaman pertama dan tak akan pernah dilupakan Akbar.
"Setelah beberapa hari kami di Trenggalek dan bertemu bos kapal, akhirnya kami berangkat satu kapal saja. Biasanya kata kakak saya, mereka berlayar dengan dua perahu, namun karena kami telat perahu satunya sudah dilaut dan hampir pulang kami pun berlayar dengan satu perahu saja," ujar Akbar.
Setelah pergi berlayar dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi pada Rabu itu. Pada awalnya perjalanan lancar, lalu di hari keempat mesin kapal yang mereka tunggangi tiba-tiba mengalami masalah. Baling-baling mesin kapal mereka terlepas dan hilang ke dasar lautan.
<iframe src="//www.youtube.com/embed/TUpxhFZ4t48" width="315" height="314" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>
"Saat itu saya panik, dan sedih ingat orang tua di kampung. Mana tidak ada sinyal, namun kakak saya selalu menasihati saya agar saya tidak cengeng," sambungnya.
Kepanikan mereka bertambah setelah 10 hari mereka di tengah lautan, bekal makanan mereka pun mulai habis.
"Saat itu kami terpaksa makan ikan mentah saja karena gas sama minyak kami habis, beruntung masih ada stok air minum yang cukup itupun kami atur supaya tidak cepat habis," kata Akbar.
Di tengah kondisi gawat ini, Akbar tak henti dihibur oleh awak kapal lain yang masih saudaranya.
BACA JUGA: Kawanan Lumba-lumba Terekam Berenang di Laut Palabuhanratu Sukabumi
"Saat itu kak Sapri melihat ada ikan hiu paus yang mengitari perahu kami, juga ada penyu yang sangat jinak menghampiri kami, saya pun terhibur dan agak tenang," ungkap Akbar.
Peristiwa ketika ikan hiu paus dan ini sempat direkam.
Kesabaran dan perjuangan awak KM Aqua Mas 05 untuk hidup akhirnya berhasil. Setelah belasan hari terdampar di lautan, akhirnya pada hari Sabtu (10/11/2018) mereka mendapatkan sinyal handphone. Kemudian mereka segera menghubungi pemilik kapal di Trenggalek dan orang tuanya di kampung untuk meminta pertolongan.
Dan pada Minggu (11/11/2018) tepat dihari ulang tahun Akbar yang ke 18, ada kabar bahwa Basarnas dan Polair Polres Sukabumi akan segera mengevakuasi mereka.
"Ini pengalaman pertama saya melaut dan tak akan bisa terlupakan. Dan ini adalah kado terindah saya dapat selamat dan kembali bertemu keluarga saya," pungkas Akbar.