SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 13 orang warga Kampung Cikaret, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi mendadak merasakan pusing, mual hingga muntah. Kondisi itu mereka rasakan setelah memakan tutut yang dijual pedagang keliling, Minggu (22/7/2018) lalu.
Dari 13 korban,10 diantaranya merupakan santriwati Ponpes Darul Mutaallimien Cikaret. Mereka membeli tutut sebanyak lima kantong plastik dengan harga Rp 2000 per kantongnya. Meski sudah pulih, namun beberapa santriwati ini masih merasakan pusing.
BACA JUGA: Buntut Kasus Keracunan Tutut di Dua Kecamatan di Sukabumi, Pemdes Minta Warga Teliti Beli Jajanan
Kepala ponpes Darul Mutaallimien, Muhammad Zaki (46 tahun) mengungkapkan, akibat kejadian ini santriwatinya tidak mengikuti kegiatan belajar di ponpes.
"Santriwati sakit pusing, mual lalu muntah. Tahunya sehari sebelumnya pada Minggu pagi mereka nengkonsumsi olahan tutut yang dijajakan pedagang keliling. Mereka membeli sebanyak lima bungkus. Secara bersama-sama mereka konsumsi tutut tersebut," ujar Zaki, Jumat (27/7/2018).
Menurut Zaki para santri ini kemudian dibawa ke bidan terdekat dan RSUD R Syamsudin SH dan RS Hermina. "Beberapa orang santri lantas dibawa pulang keluarganya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala desa (Kades) Sukamekar Ernalia (46 tahun) masih melakukan penyisiran untuk mengantisipasi adanya korban keracunan tutut.
"Hingga malam ini masih mendata serta menyisir rumah-rumah warga yang mengalami gejala serupa setelah adanya laporan akibat mengkonsumsi tutut," jelasnya.
BACA JUGA: Korban Keracunan Tutut dari Dua Kecamatan di Sukabumi Jadi 102 Orang
Sebelumnya, warga Kampung Kebonkawung Desa Citamiang dan Kampung Kebonkawung Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit, keracunan tutut. Kejadian serupa dialami warga Desa Gunungjaya, Kecamatan Cisaat. Jumlah korban di tiga desa dari dua kecamatan ini sebanyak 102 orang. Bahkan satu diantaranya meninggal dunia.
Mereka keracunan tutul yang dibeli dari pedagang keliling, Minggu (22/7/2018). Saat ini pengolah dan penjual tutut telah diamankan pihak kepolisian.