SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gelombang tinggi air laut akan terjadi di sepanjang pantai di Jawa barat.
Prakirawan Provinsi Jawa Barat, Jadi Hendarmin mengatakan gelombang tinggi terjadi akibat peningkatan kecepatan angin timuran hingga 37 km per jam. Daerah yang terkena bukan hanya Palabuhanratu tapi selatan Jawa Barat.
BACA JUGA: Banyak Biawak, Tumpukan Sampah di Puncak Sayang Gegerbitung Sukabumi, Sebarkan Bau Busuk
"Bukan hanya di Palabuhanratu tapi hampir semua pesisir selatan jabar gelombang tinggi terjadi," ujar Jadi Hendamin.
Lebih lanjut Jadi menjelaskan prakiraan gelombang maksimum juga terjadi di wilayah Indonesia, yaitu perairan Bengkulu hingga barat Lampung, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, laut Jawa bagian tengah dan barat, laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kei - Kepulauan Aru, perairan Agats - Amamapere, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke dan laut Arafuru.
"Prakiraan gelombang tinggi akan terjadi dari tanggal 22 Juli hingga 26 Juli 2018," pungkasnya.
Terpisah, staf observatori BMKG Palabuhanratu, Rafdi Ahadi menambahkan dengan kondisi gelombang laut yang tinggi tersebut, masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan geIombang dari BMKG.
"Masyarakat dan kapal-kapal terutama perahu nelayan dan kapal-kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran," ujar Rafdi.
BACA JUGA: Jembatan Nyaris Roboh di Caringin Gegerbitung Sukabumi, Warga Bangun Akses Dari Bambu
Selain nelayan, wisatawa juga perlu meningkatkan kewaspadaan.
"Juga kepada masyarakat yang akan jalan jalan dan akan beraktivitas di pesisir harus waspada juga," pungkas Rafdi.