SUKABUMIUPDATE.com - PT Tambang Semen Sukabumi (TSS) bakal menghentikan aktivitas peledakan atau blasting di gunung Guha untuk sementara waktu setelah didesak oleh warga dari tiga kecamatan.
Warga dari kecamatan Gunungguruh, Nyalindung dan Jampangtengah mendatangi kantor TSS di gunung Guha Desa Tanjung Sari, Kecamatan Jampangtengah, mendesak blasting dihentikan, Senin (2/7/2018).
BACA JUGA: Stop Peledakan Gunung Guha Sukabumi, Warga Tiga Kecamatan Datangi PT TSS
"Hasil dari mediasi ini, kegiatan blasting sementara waktu akan dihentikan sampai dengan hasil evaluasi. Selain itu, PT TSS akan membentuk tim kajian dan evaluasi tentang dampak kerusakan akibat aktivitas blasting yang menyebabkan kerusakan lingkungan," ungkap Awang (35 tahun) salah seorang warga.
Tim evaluasi tersebut, kata Awang, terdiri dari perwakilan perusahaan, tokoh masyarakat serta didampingi pihak muspika. Menurut Awang, ledakan blasting ini menyebabkan getaran keras hingga merusak rumah dan sarana umum lainnya.
"Jadi nanti akan ada tim survei untuk memastikan secara langsung ke lapangan untuk mengetahui rumah warga yang rusak akibat dari getaran blasting itu," ujarnya.
Penolakan Blasting ini akan tetap berlangsung hingga kesepakatan perbaikan rumah dan beberapa sarana umum oleh pihak perusahaan.
BACA JUGA: Warga Kampung Pasirtengah Kadudampit Sukabumi Terserang Gatal-gatal
Kepala Desa Tanjungsari Ilah Hablilah membenarkan bahwa PT TSS akan menghentikan sementara aktivitas blasting. Selain itu perusahaan rekanan PT Siam Cemen Group (SCG) ini akan melakukan perbaikan sarana prasarana Umum dan rumah yang rusak akibat blasting tersebut.
"Hasil kesepakatannya Muspika akan membantu dalam pendataan kerusakan bangunan milik warga akibat blasting tersebut," ungkapnya.