SUKABUMIUPDATE.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi meminta pemerintah daerah melakukan evaluasi secara total seluruh industri yang ada di wilayah kabupaten Sukabumi. Hal ini terkait aksi unjuk rasa buruh CV Berkah Alam Saribumi (BAS) di Kampung Bungurpandak, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, yang berujung ricuh pada Senin (28/5/2018).
"Pemda secepatnya harus evaluasi agar hal ini tidak terus terjadi. Lambatnya pembayaran gaji oleh perusahaan kepada pihak buruh menunjukan bahwa minimnya keseriusan pihak investor yang berinvestasi di wilayah kabupaten Sukabumi," ujar Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Propaganda GMNI Sukabumi Deris Munandar, kepada sukabumiupdate.com, Selasa, (29/5/2018).
BACA JUGA: Manajemen Perusahaan CV BAS Cikembar Sukabumi Terancam Berurusan dengan Hukum
Menurut Deris, keadaan ini menunjukan bahwa investasi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat gagal. Hal ini, kata Deris harus menjadi bahan evaluasi penting oleh pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Marwan dan Adjo Sardjono."Persoalan ini menjadi suatu problem yang selalu berlanjut dan keberpihakan pemerintah daerah dalam menyelsaikan ini juga minim," katanya.
BACA JUGA: CV BAS Cikembar Sukabumi Jual Aset Perusahaan untuk Bayar Upah Buruh
Selain itu, ia menilai sikap Disnakertrans lamban dalam menyelesaikannya. Hal ini juga membuktikan bahwa ketidakseriusan dinas terkait dalam menuntaskan persoalan pokok yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
"Gaji itu sebagai sumber pendapatan pokok para tenaga kerja yang bertumpu pada sektor industri. Maka, kami meminta agar pemda segera melakukan evaluasi secara keseluruhan industri yang ada di wilayah kabupaten Sukabumi," pungkasnya.