SUKABUMIUPDATE.com - Aksi menolak kenaikan harga BBM jenis Pertalite kembali digelar KAMMI Sukabumi di gedung DPRD Kota Sukabumi, Selasa (3/4/2018).
Aksi serupa sebelumnya sudah dilaksanakan pada Kamis (29/3/2018) lalu. Namun pada saat itu, tidak ada anggota DPRD yang merespon aksi KAMMI.
BACA JUGA: Demo Kenaikan BBM, KAMMI Dicuekin Anggota DPRD Kota Sukabumi
Dari hasil pantauan sukabumiupdate.com, anggota KAMMI datang dengan membawa berbagai atribut demo seperti poster.
Dalam aksi tersebut KAMMI menyampaikan berbagai tuntutan, diantaranya DPRD Kota Sukabumi harus mendesak pemerintah pusat untuk menjaga ketersediaan BBM bersubsidi bagi masyarakat miskin di setiap SPBU. Tuntutan lainnya, DPRD harus ikut menolak kenaikan harga BBM.
Selain itu, KAMMI menuntut pemerintah agar selalu memperhatikan kepentingan-kepentingan rakyat kecil dalam menentukan kebijakan.
BACA JUGA: HMI Cabang Sukabumi Sebut Pemerintah Semau Gue Naikan Harga BBM
"Rakyat kecil harus diperhatikan sebelum menentukan kebijakan," ujar Ketua Departemen Kebijakan Publik KAMMI, Oska Bachtiar.
Sementara itu, anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Rojab Asyari menuturkan, kenaikan harga BBM bisa dibaca referensinya. Salah satu alasan kenaikan harga BBM adalah harga minyak dunia sedang tinggi di sisi lain kurs rupiah merosot.
Dia berharap, aksi yang digelar organisasi mahasiswa dilaksanakan pemerintah.
BACA JUGA: Puncak Ditutup, Lonjakan Kendaraan Belum Nampak di Jalur Sukabumi
"Kita doakan saja semoga perekonomian baik. Harga BBM pasti turun," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah secara diam-diam menaikan harga BBM jenis pertalite sebesar Rp 200 per liter. Harga jual Pertalite per 24 Maret 2018 yang awalnya Rp 7.600 menjadi Rp 7.800.