SUKABUMIUPDATE.com - Aksi protes terhadap kenaikan harga BBM semakin meluas di sejumlah daerah. Termasuk di Sukabumi, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan unjukrasa atas naiknya harga BBM di halaman gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (29/3/2018).
KAMMI datang dengan mendorong tiga unit motor sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah bahwa kenaikan BBM itu menyulitkan masyarakat. Mereka juga membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan protes terhadap tindakan pemerintah yang menaikan harga BBM tanpa mempertimbangkan keadaan masyarakat saat ini.
BACA JUGA: HMI Cabang Sukabumi Sebut Pemerintah Semau Gue Naikan Harga BBM
Namun tidak ada satu pun anggota DPRD yang merespon aksi tersebut. Dari keterangan yang dihimpun, sebanyak 17 anggota DPRD Kota Sukabumi sedang melakukan studi banding ke pulau Bali dan sisanya menghadiri undangan kegiatan PDAM di Jakarta.
"Kami datang secara baik-baik dengan sebelum memberikan pemberitahuan kepada Polres Sukabumi Kota akan melaksanakan aksi ini," ujar Ketua Departemen Kebijakan Publik KAMMI, Oska Bachtiar.
BACA JUGA: Puncak Ditutup, Lonjakan Kendaraan Belum Nampak di Jalur Sukabumi
Dengan tidak adanya anggota DPRD Kota Sukabumi, KAMMI pun merasa kecewa. Menurutnya hal ini kado buruk bagi hari ulang tahun Kota Sukabumi yang akan jatuh dua hari lagi.
Kesal tidak direspon, mahasiswa akhirnya membakarspanduk dan memutuskan bubar tapi akan kembali dengan aksi serupa.
BACA JUGA: BNNK Sukabumi: 13 Anggota Geng Motor Direhab
"Secepatnya kami akan kembali kesini," tukas Oska.
Sebelumnya, pemerintah secara diam-diam menaikan harga BBM jenis pertalite sebesar Rp 200 per liter. Harga jual Pertalite per 24 Maret 2018 yang awalnya Rp 7.600 menjadi Rp 7.800.