SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang buah di Pasar Semi Modern Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mulai mengantisipasi adanya peredaran buah melon tercemar bakteri dari Australia. Pedagang lebih selektif menerima pasokan melon.
"Kami lebih selektif dalam menerima pasokan, antisipasinya lebih mudak karena cuma ada satu pemasok melon ke pedagang-pedagang buah di Palabuhanratu," ujar Didi Herdian salah seorang pedagang buah ditemui sukabumiupdate.com, Jumat (8/3/2018).
BACA JUGA: Melon Australia Terpapar Bakteri, Pedagang di Sukabumi Tolak Buah Impor
Didi yakin melon yang dijual pedagang di Palabuhanratu aman dikonsumsi. Selama berdagang, Ia tidak pernah mendengar keluhan apapun dari para pelanggan.
"Kalau ada barang dari luar negeri pasti diperiksa dulu di Jakarta sebelum dikirim ke kami. Jadi kualitas buah terjamin," jelasnya.
BACA JUGA: Badan Karantina: Rock Melon Australia Tercemar Bakteri Mematikan
Sementara itu pedagang buah lainnya Dola (38 tahun) menambahkan, diri nya sempat khawatir dengan kabar beredarnya melon tercemar bakteri.
"Alhamdulillah kata pemasoknya sejauh ini melon yang dikirim ke kita masih dari lokal, bukan dari luar negeri," ujar Dola Singkat.
BACA JUGA: Kementan Klaim Rock Melon di Indonesia Bukan dari Australia
Dikutip dari Tempo.co,Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini menyatakan buah rock melon asal Australia tercemar bakteri Listeria. Dia mengaku sudah mendapatkan konfirmasi resmi dari pemerintah Australia tentang hal ini.
"Benar kasus ini terjadi. Kami sudah mendapat konfirmasi resmi pemerintah Australia," ujar Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian melalui akun Twitter resmi Badan Karantina @Barantan_RI.
Paparan bakteri Listeria, telah menyebabkan tiga warga Australia meninggal dunia. Menurut dia, kejadian ini merupakan sinyal darurat bagi pemerintah Indonesia untuk segera melakukan tindakan antisipatif.
BACA JUGA: Heboh Rock Melon: Waspada Bakteri Listeria di 5 Makanan Ini
Meski demikian, Banun menegaskan bahwa tak ada importasi secara langsung buah rock melon ke Indonesia.
“Buah ini diekspor ke Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya. Kita perlu waspadai utamanya masyarakat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura, " ujar Banun.