SUKABUMIUPDATE.com - Beruntung bagi Retno Eko, warga Sukabumi yang berkecimpung di dunia pertanian ini sudah tiga kali mengikuti upacara perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) di istana negara.
Mengingat tidak semua orang bisa merasakan hadir langsung dalam acara yang rutin digelar setiap tahun tersebut.
Eko diundang sebagai wakil dari relawan Jokowi di Sukabumi. Alumni Fakultas Pertanian Agronomi Universitas Bung Karno, Jakarta ini adalah Ketua DPC POSRAYA INDONESIA cabang Sukabumi Raya.
Tahun ini merupakan kali ketiga pria yang akrab disapa Mas Eko ini hadir di Istana Merdeka pada puncak peringatan HUT RI setiap 17 Agustus, sebagai tamu undangan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga :
Setidaknya sudah 6 kali Mas Eko diundang untuk prosesi kenegaraan ini, dimana tiga diantaranya hadir langsung ke Istana Negara dan dua lainnya via zoom.
Retno Eko sendiri lahir di Jakarta pada 18 Juli 1981. Namun kini Ia telah menjadi warga Sukabumi setelah menikah dengan perempuan asli Sukabumi, Yuyum Yumana.
Ia mengaku jika dirinya merupakan asli Jakarta dan besar disana hingga lulus kuliah dan meraih gelar Sarjana Pertanian, kemudian bekerja di Cianjur Jawa Barat sampai akhirnya bertemu dengan gadis Sukabumi yang saat ini menjadi istrinya. Sampai akhirnya ia menetap dan memutuskan menjadi warga Sukabumi.
Sang istri sendiri saat ini berprofesi sebagai anggota komite Sekolah Dasar di Sukabumi sekaligus menjadi tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak.
Pria yang kini sudah dikaruniai 2 orang anak perempuan ini menceritakan jika dirinya mulai terjun ke dunia pertanian di tahun 2008 setelah menyelesaikan studinya di Jakarta.
“Mulai terjun ke pertanian tahun 2008. Awalnya memanfaatkan waktu luang dengan menanam sayuran di Goalpara Sukabumi, kemudian pembibitan tanaman keras seperti Jeng-jeng, Manii, Sengon dsb,” ungkap pria yang kini tinggal di daerah Goalpara Desa Cisarua Sukabumi itu.
Eko menceritakan jika darah petaninya mengalir dari ibu yang juga seorang petani sayuran. Sejak kecil Ia sudah terbiasa membantu ibunya beraktivitas di kebun seperti membantu saat panen dan sebagainya.
Ia juga mengaku alasan memilih terjun ke dunia pertanian karena merasa senang saat menjalani aktivitasnya tersebut sebab selalu dekat dengan alam.
Baca Juga :
Selain itu, menurut pria yang pernah mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Cisarua ini menilai jika dunia pertanian memiliki peran penting dalam menunjang ketahanan pangan nasional. Hal itu juga yang menjadi alasan dirinya fokus berkecimpung di dunia pertanian.
“Selain karena sesuai bidang pendidikan, saya melihat jika sektor pertanian itu sebagai lumbung ketahanan pangan nasional, ketika nanti hasil pertanian seperti misalnya beras susah didapat maka bisa menyebabkan kekacauan dalam suatu negara,” katanya.
Saat ini Eko tengah fokus mengembangkan tanaman Pakis jenis Liderlife selain menanam sayuran seperti Cabai, Jagung dan lain-lain.
Eko sudah bisa mengekspor tanaman pakis ini hingga ke Jepang dengan omset mencapai ratusan juta rupiah perbulan.
Pria yang sempat menjadi ketua BEM Univ Bung Karno itu saat ini sehari-hari beraktivitas di perusahaan bunga potong Cianjur, Jawa Barat, Florek Cipta Respati sebagai Asisten Manajer yang bertanggung jawab mengurusi lahan seluas 8 hektar dengan karyawan sebanyak 35 orang.
Selain mengembangkan tanaman pakis, saat ini Ia dan rekannya juga tengah mengembangkan tanaman anggur jenis dikson maupun anggur banana karena Ia melihat jika prospeknya cukup menjanjikan.