SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi memiliki potensi yang besar dalam bidang pengolahan hasil perkebunan. Potensi tersebut bisa menjadi andalan untuk menggerakan ekonomi warga di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini mengemuka dalam acara sosialisasi dan pembinaan kegiatan pengolahan hasil perkebunan di Sukabumi yang fasilitasi Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet dan Kementerian Pertanian (Kementan) di Hotel Pangrango Sukabumi, Jumat (13/11/2020).
BACA JUGA: Dinilai Bukan Solusi, drh Slamet Minta Subsidi Pupuk Diubah jadi Subsidi Pasca Panen
Dalam sosialisasi ini diberikan pemahaman mengenai pengolahan hasil perkebunan, salah satunya atsiri. Harapannya setelah diberi wawasan, ke depan banyak yang bisa dioptimalkan dari petani atau pelaku perkebunan di Sukabumi.
"Kementan banyak program terkait perkebunan seperti pengolahan minyak atsiri dari sereh wangi," ujar Slamet kepada awak media.
BACA JUGA: Rendah! Komitmen Pengusaha Soal Penyerapan Produk Dalam Negeri, Ini Kata drh Slamet
Untuk optimalisasi sektor perkebunan rakyat, kata Slamet, perlu sinergitas antara pemerintah daerah dan pusat. Misalnya ketika ada perkebunan belum dioptimalkan maka dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat. Apalagi banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan.
Acara sosialisasi dan pembinaan kegiatan pengolahan hasil perkebunan di Sukabumi, hadir dalam kegiatan ini Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet dan Kementan
Sementara itu, Direktur Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementan Dedi Junaedi menggatakan, acara ini merupakan sosialisasi pengolahan hasil perkebunan. "Bagian Kementan mendorong dan mengangkat potensi sumber daya perkebunan di Sukabumi ternyata cukup besar," kata dia.
BACA JUGA: Nilai Tukar Alami Penurunan, drh Slamet Minta Pemerintah Serius Sejahterakan Petani
Dari segi pertumbuhan sektor pertanian dan perkebunan dalam keadaan positif meskipun pandemi. Khusus komoditas perkebunan sesuai arahan Mentan harus membangun gerakan ekspor.
Di mana ada 14 komoditas yang masuk dalam gerakan peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan akses pasar. Komoditas itu yakni atsiri nilam, dan atsiri sereh wangi.
Sebab berdasarkan data statistik ekpor komoditas itu mengalami peningkatan cukup signifikan di atas 10 persen. Dedi menuturkan, hal ini menjadi potensi kerjasama dengan dinas pertanian Sukabumi, komisi IV DPR RI dalam mendorong sektor perkebunan.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.