SUKABUMIUPDATE.com - Berbagai aspirasi masyarakat disampaikan pada reses ketiga anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Anwar Sadad, yang dilaksanakan di Desa Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/10/2020).
Anwar mengatakan, tak hanya aspirasi saja banyak keluhan masyarakat yang disampaikan terkait infrastuktur, kemudian sektor pendidikan formal maupun non formal, sarana ibadah, serta pertanian.
BACA JUGA: Reses di Ciracap, Anwar Sadad Bicara soal New Normal dan Pendidikan di Sukabumi
Khusus untuk petanian, petani masih kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dan bahkan sebagian dari petani belum mendapatkan kartu tani. Selain hal itu, ada juga yang mengeluhkan jauhnya jarak para petani dengan distributor penyalur pupuk subdisi, sehingga petani harus mengeluarkan ongkos.
Permasalahan tersebut kata Anwar harus ada solusi sebab sektor pertanian begitu penting di tengah pandemi.
"Petani di musim pandemi ini adalah sebagai pahlawan, dimana hampir semua sektor mengalami kemunduran di musim pandemi ini namun hanya sektor pertanian yang mampu bertahan," ungkap Anwar.
Mengenai keluhan para petani terkait pupuk, pihaknya akan segera berkordinasi dengan dinas terkait agar ada solusi yang tepat. "Intinya pertanian harus diperkuat, jangan sampai gara-gara persoalan pupuk terjadi kemunduran dalam pasokan pangan," terangnya.
BACA JUGA: Aspirasi Sumur Bor Hingga Dermaga, Hasil Reses Anwar Sadad di Tegalbuleud Sukabumi
Dalam reses ini Anwar menuturkan mengenai upaya untuk memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan perlu diperkuat di daerah.
"Koordinasi pengendalian inflasi perlu diperkuat maka kerjasama antardaerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan, dan perluasan kerjasama kelompok tani dengan platform digital untuk pemasaran perlu terus diperkuat," kata dia.
Ke depan, upaya meningkatkan kapasitas produksi pangan dan akses distribusi yang efisien perlu terus diperkuat dan diperluas, antara lain dengan upaya meningkatkan skala usaha pertanian (korporatisasi) dan optimalisasi peran teknologi (digitalisasi) yang disertai dengan data dan informasi pangan yang akurat dan lengkap. Dalam hal ini, komitmen dan sinergi antara pemangku kebijakan daerah, pelaku usaha, serta swasta menjadi kunci keberhasilan.
"Kami berharap sebagai solusi untuk memperkuat daya beli masyarakat, dalam program pemerintah daerah yang akan datang pemerintah daerah lebih banyak menyiapkan proyek padat karya tunai yang bisa menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.
Anwar juga mengajak generasi milenial untuk ikut membangun. "Masa depan ada ditangan kita semua para milenial, mari kita buat terobosan dengan semangat kolaborasi. Di zaman yang sangat cepat ini kita butuh percepatan generasi yang lebih progresif lagi kedepannya," jelasnya.
Generasi milenial harus dipastikan menjadi bagian dari proses percepatan perubahan tersebut. Menurut dia, sudah saatnya para penentu kebijakan menggeser paradigma pembangunan yang eksploitatif ke empowering (Pemberdayaan). "Lebih aspiratif dan harmoni hari ini diperlukan pemanggku kebijakan atau leader yang memiliki gagasan dan komitmen membangun dan mensejahterakan masyarakat," tegasnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.