SUKABUMIUPDATE.com - Pihak RSUD R Syamsudin SH akhirnya buka suara terkait adanya tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit yang dinyatakan positif Covid-19.
Kasubag Hukum dan Humas RSUD R Syamsudin SH, Supriyanto mengatakan, sesuai prosedur tetap (protap) penanganan Covid-19, di mana ketika ada nakes yang dinyatakan positif Covid-19, maka dilakukan pengurangan atau penghentian sementara sejumlah pelayanan.
"Pertama, pembatasan pelayanan pasien di Ruang Hemodialisa atau cuci darah. Kedua, penghentian sementara pelayanan atau rujukan yang ditujukan kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Ketiga, penghentian sementara pelayanan tindakan medik operatif di Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS), kecuali pelayanan dengan kegawatdaruratan. Keempat, penghentian sementara pelayanan pada Ruang Anyelir dan pembatasan Ruang Kacapiring Atas dan Ruang HMM. Pelaksanaan kembali pelayanan secara normal akan ada pemberitahuan lebih lanjut," papar Supriyanto kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/8/2020) di RSUD R Syamsudin SH.
BACA JUGA: Wali Kota Sukabumi Akui Nakes RSUD R Syamsudin SH Positif Corona, Sejumlah Pelayanan Stop Sementara
Supriyanto menjelaskan, pihaknya belum bisa memberi keterangan pasti berapa nakes di RSUD R Syamsudin SH yang positif Covid-19. Hanya saja, Supriyanto menyebut, nakes yang terpapar tersebut bukan merupakan tim inti penanganan Covid-19 di rumah sakit yang biasa disebut RS Bunut itu.
"Untuk jumlah pastinya kita memang belum rilis, karena sebagian kan masih tracing. Jadi kita masih ada perkembangan kelanjutannya. Hasil dari tracing itu nanti mungkin baru kita ketahui berapa. Kalau tertular dari mana tentu kita tidak men-judge bahwa itu dari rumah sakit kah, dari ruangan, atau dari mana. Karena nakes kami tentunya kan lingkupnya tidak hanya di rumah sakit, tapi mungkin mereka pulang, mereka bergaul, mereka bersosialisasi. Enggak bisa dipastikan dari mana," jelas Supriyanto.
BACA JUGA: Nakes Jalani Isolasi, Benarkah RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Tak Terima Pasien?
"Kalau tim Covid-19 sendiri memang sudah terlokalisir dia menangani itu. Karyawan yang kena ini kan di luar itu, tapi kita enggak tahu tracingnya nanti. Karena karyawan ini kan bergaul dengan siapa. Nakes itu termasuk dokter dan perawat," tambah Supriyanto.
Supriyanto mengungkapkan, saat ini pihaknya telah melakukan penanganan kepada nakes yang terpapar Virus Corona tersebut, baik yang menjalani isolasi di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah.
"Penanganannya yang mengalami gejala perlu dirawat, kita rawat isolasi. Ada juga yang isolasi mandiri. Ada juga yang masih tracing tadi, menunggu swab, dijadwalkan, dan nanti lihat perkembangan hasil tracing itu. Nanti itu menentukan bagaimana sikap kita selanjutnya," pungkasnya.