SUKABUMIUPDATE.com - UPTD Pertanian wilayah VI Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, melakukan percepatan gerakan tanam kedelai tahun anggaran 2020. Hal itu mengingat akan adanya perubahan iklim dan pergeseran tanam karena dampak musim kemarau.
Kepala UPTD Pertanian wilayah VI Jampang Kulon, Yaya Kuswaya, menjelaskan di tahun 2019 terjadi kemarau panjang selama tujuh bulan. Padahal seharusnya tanam padi pertama September, Oktober dan Nopember, serta panen pada Januari.
BACA JUGA: Distan Kabupaten Sukabumi Sebut Nyaris Seluruh Desa Kekurangan Alsintan
"Begitupun dengan tanam padi kedua, seharusnya akhir Januari dan panen pada bulan April. Namun yang terjadi saat ini molor satu musim akibat perubahan iklim, sehingga terjadi pergeseran musim tanam," jelas Yaya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (5/8/2020).
Sedangkan penanaman kedelai dengan pola tanam yang dipakai, kata Yaya, adalah lahan basah sehingga bagi para petani agar secepatnya menanam kedelai jika sudah panen padi. "Sesudah panen padi, besok atau lusanya langsung mengasek (membuang lobang untuk benih kedelai) di dekat bekas potongan dapuran padi karena di situ lahan masih basah," jelasnya.
Jadi diharapkan pada Agustus ini program tanam kedelai sudah bisa direalisasikan atau ditanam. Baik di Kecamatan Ciemas, Kecamatan Waluran, Kecamatan Ciracap, Kecamatan Tegalbuled, Kecamatan Jampang Kulon, Kecamatan Cibitung, Kecamatan Kalibunder, maupun di Kecamatan Cimanggu.
"Luas lahan saat ini 7958 hektare meliputi 8 kecamatan. Sekarang juga sudah ada yang mulai tanam dan diperkirakan 10 - 25 persen," bebernya.
BACA JUGA: Dukung GPOT Padi Sawah di Sukabumi, Kementan Beri Bantuan Alsintan
Ia juga mengimbau jika di lokasi atau lahan semula sudah tidak memungkinkan untuk ditanami kedelai, maka diupayakan mencari lokasi yang masih memungkinkan untuk tanam, dengan tetap menempuh tertib administrasi.
"Termasuk melaporkan Statistik Pertanian (SP) tanam, kita pun berharap dan berdoa masih ada turun hujan agar tanaman kedelai bisa panen," pungkasnya.