SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana menyatakan, Kabupaten Sukabumi belum lama ini mendapat hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Posyandu sebesar Rp 6,7 Miliar. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Fraksi PPP ini menjawab keinginan rehab posyandu dalam acara reses kesatu tahun anggaran 2020 di Desa Ciparay, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Senin (13/1/2020).
"Belum lama ini Kabupaten Sukabumi dapat hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat Rp 6,7 miliar untuk posyandu. Sudah mulai disampaikan, nanti secara teknis desa lebih kompenten dan tahu. Apabila dihitung, (anggaran Rp 6,7) dibagi jumlah desa 381 plus lima kelurahan rata-rata kebagian setiap desa Rp 17 juta atau kecilnya Rp 15 juta per desa. Itu bantuan hibah dari provinsi," ujar Andri.
BACA JUGA: Anggota DPRD Sukabumi Andri Hidayana Minta Hasil Ujikom Pilkades Dibuka ke Publik
Pada reses tersebut, Andri mengatakan, masyarakat menyampaikan berbagai hal.
"Masyarakat dan kepala desa menyampaikan aspirasi, bidang pertanian seperti irigasi, pendidikan agama berupa sarana prasarana Madrasah Diniyah, Paud dan Pondok Pesantren (Ponpes) baik gedung maupun kesejahteraannya, lapangan olahraga dan kesehatan berupa Posyandu dan sarana pendukung," jelas anggota komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi tersebut.
BACA JUGA: Reses I 2020 di Kebon Pedes Sukabumi, Ketua DPRD Bicara Soal Petasan
Menjawab keinginan masyarakat untuk ternak ikan, Andri menyatakan, pemerintah sudah menganggarkan kurang lebih Rp 9 miliar di Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi.
"Sebetulnya kaitan dengan usulan bibit ikan tidak terlalu sulit dan anggarannya hari ini sudah dialokasikan kurang lebih Rp 9 miliar di DKP. Termasuk hari ini untuk sarana ternak domba dan lain-lain, sebetulnya pemerintah itu melalui RAPBD itu sudah komplit, jadi apa-apa yang diinginkan masyarakat (dalam reses) sudah teranggarkan," jelas Andri.
BACA JUGA: Ketemu Warga Palabuhanratu, Leni Liawati Dicurhati Kosongnya Blanko e- KTP
Namun anggaran yang saat ini kata Andri, ibaratnya buah sudah ada di pohon namun siapa yang akan memetiknya. Ia berharap dengan reses tersebut, keinginan masyarakat dapat terakomodir karena segalanya sudah teranggarkan.
"Sebetulnya itu masalahnya, masyarakat ada keinginan dan pemerintah sudah menyiapkan segalanya, terkadang masyarakat terkendala berbagai hal," tukasnya.