SUKABUMIUPDATE.com – Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara memulai reses I tahun anggaran 2020 dengan menyerap aspirasi masyarakat Kecamatan Kebon Pedes. Dalam pertemuan dengan warga, kepada desa, dan unsur muspika ini Yudha menerima banyak masukan, salah satunya soal masa depan kerajinan petasan Kebon Pedes.
Dalam reses yang berlangsung di Kantor Desa Sasagaran ini, Yudha menegaskan petasan menjadi salah satu tema yang dibahas cukup dalam. Ini karena Kebon Pedes adalah salah satu sentra kerajinan petasan tradisional di Kabupaten Sukabumi, yang kekinian sulit berkembang karena berhadapan dengan aturan bahan peledak.
“Disatu sisi petasan adalah usaha turun temurun disisi lainnya ada aturan hukum terkait pembatasan bahan peledak, prosedur keamanan, pembuatan, pengawasan dan lainnya. Artinya usaha rakyat ini harus dicarikan solusi. Perlu kajian mendalam, karena selain membutuhkan payung hukum perizinan juga diperlukan komitmen kuat untuk menjaga agar bahan peledaknya aman dan tidak disalahgunakan,” beber Yudha.
BACA JUGA: Pabrik Petasan di Kebonpedes Sukabumi Meledak, Korban Menghilang
Aspirasi ini menjadi salah satu yang akan saya tingkatnya levelnya menjadi pembahasan jajaran muspida Kabupaten Sukabumi. “Melalui dinas terkait dan pihak kecamatan, kajian soal petasan ini harus segera dilakukan agar pengrajinnya memperoleh kepastian hukum. Akan lebih baik jika usaha petasan ini menjadi legal tentunya,” sambung Ketua DPC Partai Gerindra ini lebih jauh.
Reses pertama tahun 2020 Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di Desa Sasagaran Kebon Pedes, Senin (13/1/2020)
Selain soal petasan, Yudha juga menegaskan hal lain yang perlu disegerakan adalah pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Kebon Pedes dan Gegerbitung. Kepada Yudha warga meminta jembatan gantung yang saat ini melintasi sungai Cimandiri diganti dengan jembatan permamen sehingga bisa diakses kendaraan.
BACA JUGA: Hadiri Pelantikan HNSI , Marwan dan Yudha Bicara Masa Depan Nelayan Sukabumi
“Isu pertanian juga disuarakan, warga membutuhkan jembatan permanen dan saluran irigasi. Irigasi ini sebagai upaya meningkatkan produktifitas hasil panen (padi) karena selama ini masih banyak lahan pertanian berkonsep tadah hujan. Selain itu masalah perbaikan jalan juga masih diungkapkan oleh warga Kebon Pedes,” jelasnya.
Yudha mencatat semua aspirasi ini untuk nantinya dibicarakan dengan pemerintah daerah. “Kita berharap bisa tercover di 2021, tentunya melihat skala prioritas karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah. Tapi kami akan berjuang mencari sumber anggaran lainnya, masih bisa kita bicarakan dengan pemerintah provinsi atau pemerintah pusat melalui wakil rakyat Jawa Barat dan Pusat yang berasal dari Sukabumi,” pungkasnya.