SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menghimbau instansi terkait untuk terus mensosialisasikan pentingan Perikaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat.
Hal itu sebagai respon atas peristiwa keracunan massal yang terus terulang di Kabupaten Sukabumi dan kasus keracunan yang belum lama terjadi adalah di Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Korban Meninggal Keracunan Massal Sirnamekar Sukabumi Jadi Dua Orang
Menurut Marwan, keracunan makanan merupakan musibah yang hingga kini sulit diatasi padahal jajaran di bawahnya sudah melakukan sosialisasi dan pembinaan PHBS di masyarakat.
"Ini menyangkut kebiasaan dan cara hidup bersih. Kebiasaan dan pola hidup bersih harus dirubah dengan sesaat itu yang sulit. Sehingga kejadian seperti itu terus terulang. Misalnya kebersihan sayuran untuk konsumsi, masih ada ditemukan tidak dicuci dulu. membeli bahan-bahan pelengkap juga masih sembarangan, padahal gak boleh dilakukan apalagi untuk konsumsi masyarakat banyak," ujar Marwan kepada sukabumiupdate.com, seusai menghadiri rapat Paripurna di DPRD Kabupaten Sukabumi, Senin (18/11/2019).
BACA JUGA: Dua Meninggal, RS Sekarwangi Rawat Intensif 27 Korban Keracunan Massal Bantargadung
Pemerintah melalui Dinkes sudah menyebar surat edaran tentang pola hidup bersih. Surat disebar kepada setiap kecamatan dan desa untuk disampaikan kembali kepada masyarakat. Bahkan, tak hanya melalui surat edaran saja, Marwan pun sering menyampaikan hal tersebut secara langsung kepada masyarakat.
"Setiap kesempatan, ke kecamatan. Camat dan puskesmas setiap waktu selalu diingatkan untuk mengantisipasi itu dan tidak hanya itu memasuki musim penghujan, juga kita sudah sosialisasikan dan mengingatkan ke tingkat bawah seperti antisipasi banjir, antisipasi kebakaran di musim kemarau," jelasnya.
BACA JUGA: Buruh Korban Keracunan di Parungkuda Jadi 111 Orang, Polisi Ambil Sampel Makanan
Namun memang dalam mensosialisasikan itu adanya keterbasan alat, teknologi dan Sumber Daya Manusia. Mengingat ada banyak daerah di Kabupaten Sukabumi yang terisolir jaringan. "Keterbatasan alat sosialisainya, masih banyak daerah kita yang terisolir dari jaringan informasi dan sumber daya manusia juga masih terbatas," tandasnya.