SUKABUMIUPDATE.com - Tidak masuknya event Ciletuh Geopark Festival (CGF) ke dalam daftar Calender of Events (CoE) 2020 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia mendapat perhatian Komunitas Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Sukabumi.
Pembina Kompepar Kabupaten Sukabumi, Dadang Hendar mengatakan hal tersebut harus menjadi bahan evaluasi semua unsur terutama pemerintah daerah dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi. Evaluasi dilakukan agar kedepannya event-event terkait Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) bisa masuk ke dalam CoE.
BACA JUGA: Reaksi Dispar Ketika Ciletuh Geopark Festival Tak Masuk CoE 2020
Menurutnya, tidak masuknya event Ciletuh Geopark Festival ke dalam CoE bukan berarti event tidak mendapat penilain, tapi event yang digelar tersebut belum mencapai target yang diharapkan Kemenpar.
"Bisa saja event yang selama ini diselenggarakan belum memberi dampak positifnya yang diharapkan Kementrian belum mencapai target," jelasnya.
BACA JUGA: Pelibatan Masyarakat Masih Kurang, Ciletuh Geopark Festival ke-4 Tuai Kritik
Menurut dadang, hasil dari evaluasi tersebut nantinya menjadi solusi sehingga terciptanya CPUGG bisa menjadi alat yang produktif untuk membangun kesadaran bersama untuk memuliakan bumi dan mensejahterakan masyarakat.
"Karena dukungan Kemenpar terhadap kepariwisataan di suatu wilayah atau daerah itu dilihat sejauh mana manfaat kepariwisataan daerah tersebut terhadap kehidupan masyarakat maupun terhadap lingkungannya," pungkasnya.
Ciletuh Geopark Festival (CGF) tidak masuk dalam daftar CoE 2020 Kementerian Pariwisata Indonesia. Dalam daftar list top 100 CoE Nasional 2020, hanya lima event di Jawa Barat yang masuk yaitu Asia Africa Festival 2020, Cap Go Meh Bogor, HardFest Pesona Jatigede, Festival Seni Budaya Cirebon dan Gebyar Pesona Budaya Garut.