SUKABUMIUPDATE.com - Penyelenggaraan Ciletuh Geopark Festival (CGF) ke - 4 menuai kritik dari sejumlah kepala desa. Ada beberapa hal yang jadi catatan, diharapkan jadi perbaikan untuk CGF selanjutnya.
Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Apandi. Ia menilai pelibatan masyarakat untuk CGF ke 4 masih kurang maksimal.
"Harusnya semua elemen masyarakat dilibatkan langsung sesuai dengan kapasitas masing-masing. Meskipun saat ini ada beberapa kegiatan yang didalamnya ada keterlibatan masyarakat lokal," kata Apandi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (13/10/2018).
Menurut Apandi, CGF adalah hajat warga Jawa Barat khususnya yang berada di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Kegiatan ini digelar untuk mengeksplore potensi kearifan lokal di wilayah geopark.
BACA JUGA: Bersama Ratusan Peserta, Pudji Ikut GEO Bike Ciletuh Geopark Festival ke-4
Sayangnya, masyarakat sekitar geopark tidak dilibatkan secara langsung untuk menentukan konsep festival. "Sekarang kan konsepnya dari Dispar Jabar melalui Event Organizer (EO,red). Seharusnya konsepnya dari masyarakat lokal, dan penggiat geopark," kata Apandi.
"Semoga kegiatan CGF berikutnya betul-betul warga lokal bisa diberdayakan, terlibat langsung. Untuk saat ini memang ada dampaknya, warga bisa berjualan. Tapi tidak semua desa ada standnya, sehingga tidak bisa menampilkan produk unggulan desa," tambah Apandi.
Hal senada diutarakan Kades Mandrajaya, Agustina Abdul Hasanudin. Agus mencatat beberapa kekurangan dalam gelaran CGF ke 4. Salah satunya terkait komunikasi dan koordinasi.
"Kami disini bukan untuk jadi penonton, namun harus jadi pelaku dan penerima manfaat. Sedangkan selama ini kami yang harus bertanggung jawab atas keberlangsungan geopark dan kelancaran event kelas Internasional, kami kira hanya sebagai penonton saja, "pungkasnya.
BACA JUGA: Ciletuh Geopark Festival ke 4, Pemprov Jabar Gelontorkan Dana Rp 600 Juta
Kritik juga disampaikan Kepala Desa Ciwaru, Taopik Guntur Rohmi. Pada dasarnya, mekanisme penyelenggaraan CGF yang harus terus diperbaiki.
"Ceritanya ini hajat warga di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Tapi yang punya mekanisme susunan acaranya Pemprov Jabar. Tentunya kami sebagai pribumi atau tuan rumah cenderung banyak yang tidak dilibatkan," tutur Taopik.
Taopik pun berharap masukan dari para kepala desa dapat diperhatikan. Ini agar penyelenggaraan CGF bisa lebih baik.
"Apa yang menjadi kekurangan atau kelemahan hari ini bisa menjadi evaluasi. Terutama dalam tingkatan koordinasi, "pungkasnya.