SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, bersama sejumlah komunitas pemerhati kebersihan lingkungan gotong royong bersihkan tumpukan sampah di Pesisir Pantai Loji, tepatnya di Kampung Sawah Garung, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
BACA JUGA: Sampah di Pantai Loji, DLH Kabupaten Sukabumi Siapkan Jaring di Muara Sungai Cimandiri
Bahkan DLH Bidang Pengelolaan Sampah menerjunkan alat berat Wheel Loader, dibantu puluhan anggota dari Komunitas Paguris, My Palabuhanratu serta tokoh masyarakat setempat. Tumpukan sampah di sepanjang Pantai Loji tersebut dibersihkan dengan cara dikubur dan dibakar.
"Kalau fokus membersihkan sampah ini bisa membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, itupun kalau di hulu sungai Cimandiri juga steril dari sampah. Artinya tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai," ujar Koordinator Kebersihan wilayah Palabuhanratu, Dedem Sunegar kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (22/6/2019).
Menurut Dedem, saat ini tumpukan sampah yang memenuhi pesisir Pantai Loji kurang lebih sekitar 2 kilometer. Selain sampah bekas rumah tangga seperti pempers, kantong plastik, dan botol minumal plastik. Ranting kayu, banyak juga berserakan kain-kain kecil sehingga membuat tumpukan sampah sulit terurai.
"Banyak kain kecil, kalau dilihat sih sampah kiriman dari hulu sungai sisa kain-kain dari pabrik, ini perlu ditelusuri agar pabrik juga tidak membuang limbah bekas potongan kain ke sungai," jelasnya.
BACA JUGA: Pantai Loji Palabuhanratu Kembali Dipenuhi Tumpukan Sampah, Termasuk Sisa Batubara
Dedem mengaku tidak pernah bosan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak membuang sampah ke sungai. " permasalahan sampah ini tanggung jawab bersama, mudah mudahan ke depan kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya lebih meningkat," pungkasnya.
Sementara itu dilokasi yang sama, Koordinator Komunitas Petualangan Alam Gunung Rimba Sukabumi (Paguris), Soeta Paqih menambahkan, kedepan diharapkan tidak ada lagi tumpukan sampah di pantai. Tidak hanya di Pantai Loji, namun di semua objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Sukabumi.
"Alhamdulillah kita bisa ikut membantu membersihkan sampah ini, kita menerjunkan sekitar 15 orang anggota. Saya yakin ketika kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, kedepan kegiatan bersih-bersih sampah di pantai tidak lagi dilakukan secara seremonial seperti ini," timpalnya.
Tapi jika tidak didukung oleh semua pihak akan terciptanya lingkungan bersih, Soeta menilai semua itu tidak akan terwujud. Apalagi kalau masyarakat masih membuang sampah sembarangan. "Masalah kebersihan ini memang harus menjadi tanggung jawab bersama," tandasnya.