SUKABUMIUPDATE.com - Guna menyediakan fasilitas layanan gawat darurat yang refresentatif, RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi membangun gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) berlantai tiga.
Proyek pembangunan gedung seluas 1.500 meter persegi tersebut alokasi anggarannya mencapai Rp13 Milyar. Dana itu bersumber dari DBH pajak rokok dan direncanakan rampung pada November 2018.
BACA JUGA: Kini, RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Miliki Gedung Radiologi
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana RSUD Sekarwangi, Cecep Sutisna menuturkan, pembangunan gedung tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas layanan gawat darurat yang terintegrasi.
"Hal ini sesuai master plan RSUD Sekarwangi," ujranya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (25/4/2018).
Cecep menambahkan, nantinya gedung IGD berlantai tiga itu akan difungsikan untuk tindakan medis dan manejemen.
"Pada lantai pertama untuk tindakan, sedangkan lantai kedua ruang observasi dan lantai ketiga kantor atau managemen," terangnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Mutu Layanan, RSUD Sekarwangi Sukabumi Miliki Gedung Rawat Inap Paru
Pengerjaannya, kata Cecep, didampingi oleh tim pengawal pengamanan pemerintah dan pembangunan daerah (TP4D).
"Alhamdulilah saat ini pengerjaannya dalam tahap pemasangan tiang pancang," bebernya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya sengaja membangun gedung IGD berdampingan dengan gedung Ponek lantaran untuk mengintegrasikan layanan darurat.
BACA JUGA: Tingkatkan Mutu Pelayanan, Manajemen RSUD Sekarwangi Sukabumi Ikuti Workshop Pasien Safety
"Karena gedung Ponek adalah layanan gawat darurat untuk ibu hamil, bersalin dan bayi secara komprehensif," jelasnya.
Selain itu juga, tuturnya, untuk mendekatkan pelayanan ke fungsi penunjang lainnya. Seperti gedung central diagnostik serta farmasi yang harus cepat pelayanannya.
"Untuk gedung IGD lama yang posisinya ada di belakang RS, nanti akan dialih fungsikan untuk pelayanan cuci darah (haemodialisa)," pungkasnya.