SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi SDN Ciseureuh di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, cukup menghawatirkan. Kerusakan sudah terlihat di setiap sudut bangunan SDN yang memiliki siswa sebanyak 117 ini.
Atap kelas sudah ada bocor dimana-mana kemudian dinding mengelupas dan lantai pecah sehingga yang nampak hanya tanah.
BACA JUGA: Disdik Segera Perbaiki Atap Roboh SDN Cirambutan Ciemas Sukabumi
"Kondisi (ruangan) terparah adalah ruangan kelas V dan kelas VI," ujar salah satu wali murid kepada sukabumiupdate.com, Kamis (20/2/2020).
Menurut dia, keadaan ini membuat siswa tak betah berada di dalam kelas. Proses belajar pun sering kali terganggu ketika hujan turun. "Kalau hujan datang, air rembes dari atap tembus ke tutup plafon," ujarnya.
BACA JUGA: Sudah Lapuk Diguyur Hujan, Atap SDN Cirambutan Ciemas Sukabumi Runtuh
Sementara itu, Kepala SDN Ciseureuh Aep Saepul Aziz mengatakan ruang kelas yang mengalami kerusakan yaitu IV, V dan VI ditambah kantor. Menurut dia ruang kelas dan kantor tersebut peranh direhab tahun 2007.
"Itu dapat rehab tahun 2007 dan belum ada rehab lagi. Atap bocor dimana-mana, lantai keramik sudah gak ada kemudian lantai sekarang tanah. Pokonya sudah gak layaklah," jelasnya.
BACA JUGA: Atap Kelas SDN Simpang Ambruk, Ini Respon Disdik Kabupaten Sukabumi
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi Khusyairin, menyatakan, pihaknya belum mengecek kondisi SDN Ciseureuh. Menurut dia, saat ini Disdik Kabupaten Sukabumi sedang melakukan pendataan bangunan sekolah yang rusak sehingga masih memprioritaskan yang rusak berat dan rusak total.
"Ada 724 lokal bangunan sekolah yang rusak berat di Kabupaten Sukabumi. Untuk sementara kami prioritaskan yang rusak berat dan dampak bencana. Insya Allah, kami bertekad untuk menyelesaikan permasalahan sarana dan prasarana bangunan sekolah yang tidak layak secara bertahap dengan menentukan skala prioritas pekerjaan, mengingat keterbatasan anggaran," katanya.
BACA JUGA: Kelas Hingga Toilet Rusak, Guru dan Siswa SDN Rambay Sukabumi Lari ke Sungai untuk Kencing
Khusyairin berharap kepada para pihak sekolah khsusunya Kepsek untuk bisa mengelola sekolah dengan baik dan mendeteksi dini terhadap ancaman kerusakan bangunan. Kemudian melakukan pemeliharaan bangunan serta mebeler secara rutin.
"Misalnya ada genteng yang bocor segera ganti, lakukan pengecetan secara berkala, termasuk kalau ada mebeler yang rusak patah atau goyang namun bahannya masih kuat, lakukan perbaikan. Intinya mari kita sama sama menjaga dan merawat sekolah," pungkasnya.