SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Desa Bojonggenteng Yudi Wahyudi mengatakan, dirinya sudah meninjau secara langsung kondisi yang dialami Mak Ucih (85 tahun) yang tinggal di rumah nyaris ambruk. Menurut dia, keadaan Mak Ucih itu juga sudah diketahui serta dikoordinasikan dengan pihak Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.
"Itu termasuk juga dalam bagian program-program kedepannya," jelas Yudi kepada sukabumiupdate.com, Senin (16/12/2019).
Yudi mengatakan, ada beberapa warga yang juga nasibnya seperti Mak Ucih. "Ada beberapa memang tidak punya anak, tidak punya keluarga di tempat yang memang seperti itu bangunannya," terangnya.
Sementara itu, Pihak Pemerintah Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, menyatakan, Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi sudah mengalokasikan program Rutilahu pada tiga unit rumah di tiga kampung yang berada di desa tersebut.
Dari tiga rumah tersebut, salah satu penerimanya yaitu Mak Rum yang rumahnya berdekatan dengan rumah Mak Ucih. Sedangkan Mak Ucih belum menjadi prioritas dari program tersebut karena masih banyak rumah yang kondisinya lebih memprihatinkan.
BACA JUGA: Mak Ucih, Warga Bojonggenteng Sukabumi Seorang Diri di Rumah yang Mulai Ambruk
"Kebetulan di Rutilahu Dinsos 2019 ini sudah berikan. Salah satu titiknya masih disana, tetangganya Mak Ucih, Mak Rum kondisinya sama (hidupnya) sebatang kara dan rumahnya juga kondisinya sama," ujar Kasi Kesejahteraan Desa Bojonggenteng, Sopian yang ditemui sukabumiupdate.com, di kantor Desa Bojonggenteng.
Sebelumnya, Ucih (85 tahun) warga Kampung Pamatutan RT 24/09, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, tinggal seorang diri dirumah yang nyaris ambruk. Atapnya sudah bolong dimana-mana dan dapurnya ambruk sejak satu tahun lalu. Ketika hujan air deras mengucur membasahi lantai.
BACA JUGA: Akibat Hujan Deras, Rumah Nenek Sebatang Kara di Cisaat Sukabumi Ambruk
Sopian mengatakan, dalam satu titik tidak bisa terdapat dua bantuan sekaligus. Sebab apabila ada dua bantuan di satu titik khawatir muncul kecemburuan sosial.
"Kami tidak menempatkan (seluruh) bantuan Rutilahu dalam satu titik, karena rumah dengan kondisi seperti itu tidak hanya di sana. Jadi kalau ada dua bantuan di satu titik yang sama itu bisa menjadi kemburuan sosial, sedangkan di lokasi lain rumah dengan parah masih banyak," terangnya.
BACA JUGA: Rumah Janda di Purabaya Sukabumi Ambruk Diterjang Angin Kencang
Di Kampung Pamatutan tercatat sembilan usulan Rutilahu yang belum mendapatkan bantuan. Dan untuk sementara rumah Mak Ucih belum menjadi prioritas karena masih terdapat Rutilahu yang kondisinya lebih parah. "Kendala kita itu keterbatasan anggaran desa dan bantuan Dinsos juga," tukasnya.