SUKABUMIUPDATE.com - Dini hari, Tasya Rahmania Khairunnisa Hamidah dan Wafa sudah berkendara menuju Bandara Soekarno-Hatta, diantar mobil kampus, dua mahasiswi Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi itu, akan terbang pagi ini Minggu (1/9/2019) ke Singapura untuk memulai program internship di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura selama satu bulan penuh.
Untuk keberangkatan dan tinggal di Singapura, keduanya mengaku sudah mempersiapkan segala kebutuhan dari mulai administrasi tinggal sampai kebutuhan pribadi. Sedangkan khusus untuk keperluan tempat tinggal mereka selama satu bulan, NPU Sukabumi menyediakannya sebesar 1.000 dolar Singapura sebagai beasiswa internship.
BACA JUGA: Tasya, Mahasiswi Universitas Nusa Putra Sukabumi Peserta Internship di KBRI Singapura
Apa saja yah persiapan mereka ? Selama perjalanan menuju Bandara mereka menuturkannya kepada sukabumiupdate.com.
"Yang pasti cari info living cost di Singapura, baca-baca blog atau nonton vlog yang pernah magang di KBRI, persiapan lainnya bawa uang jajan ya, soalnya udah dua tahun ini Singapore termasuk the most expensive country," kata Wafa.
"Kalau aku nyiapin mental, fisik, dana, ilmu yang sudah didapetin selama belajar di Nusa Putra," ujar Tasya.
Meskipun hanya satu bulan, mereka mengaku membawa keperluan secara lengkap, karena menurut Wafa harga-harga barang yang mereka butuhkan jauh lebih mahal harganya jika semua harus dibeli disana. "Baju udah jelas ya, uang secukupnya, dari kebutuhan cewek sampe mie instan aku bawa," terang Wafa
BACA JUGA: Mantap, Wafa Mahasiswi Universitas Nusa Putra Sukabumi Internship di KBRI Singapura
Sedangkan menurut Tasya, pihak KBRI Singapura mewajibkan mereka membawa laptop, baju batik, sama baju kerja. "Selain yang diminta KBRI, aku juga bawa beberapa vitamin, beberapa barang yang diperlukan disana dan tidak lupa almamater kampus tercinta," ucapnya
Di akhir pembicaraan, Wafa dan Tasya menuturkan pesan kedua orang tua nya masing-masing, yang terus mewanti- wanti agar mereka selalu berhati-hati dan tidak meninggalkan kewajiban sholat lima waktu selama disana.
"Jujur, orang tua ku lumayan agak ketat, apalagi bapak, karena beliau memang anggota TNI, disiplin banget. Jadi seperti biasa, aku gak boleh keluar lebih dari jam delapan malam, pakaian dan sikapku harus sopan, gak boleh tidur larut malam, dan pesan yg paling penting dari mereka itu jangan tinggalin shalat," tutur Tasya.
"Ayah pasti selalu yang paling banyak ngasih pesan, dua duanya sih gak jauh beda, bilang jangan lupa solat, jangan kebawa arus sama yang gak bener, sampe sana langsung kasih kabar, kalo ada apa-apa usahain langsung kasih kabar. Just keep your family update," pungkas Wafa.