Dampak Zonasi, Siswa Baru di Sekolah Swasta Kota Sukabumi Anjlok

Selasa 16 Juli 2019, 00:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pendaftaran siswa baru di beberapa sekolah swasta Kota Sukabumi mengalami penurunan drastis. Seperti yang terjadi di SMA Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi. Penurunan jumlah siswa baru ini membuat guru-guru honorer kebingungan.

BACA JUGA: Mengupas Sistem Zonasi PPDB 2019 Kota Sukabumi, Siapa yang Dibatasi?

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi, Ade Munhiar memaparkan, untuk tahun ini baru ada 20 siswa yang mendaftar sesuai persyaratan di sekolahnya tersebut.

"Namun pada hari pertama masuk sekolah itu ada 10 orang. Entah kemana yang 10 orang lagi itu," ujar Ade saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Senin (15/7/2019).

Lanjut Ade, tahun lalu sekolahnya itu mencatat ada lebih dari 30 siswa-siswi baru yang mendaftar. Lantaran di SMA Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi ada dua jurusan, begitu dibagi jurusan, per kelasnya ada 15 sampai 18 siswa baru.

"Tahun sekarang  yang daftar ada 20, tapi yang masuk di hari pertama hanya 10 siswa. Mau bagaimana? Masa satu kelas hanya lima siswa, itu tidak sesuai. Guru-guru dusini mau bagaimana mendapat gaji ketika siswanya sedikit," lanjutnya.

Ade menilai, salah satu penyebab menurunnya pendaftar di sekolahnya tersebut lantaran sistem zonasi. Menurutnya, sistem zonasi ini membuat sekolah swasta seperti SMA Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi merasa tersisihkan.

"Bukan saya menjelekan ada sistem zonasi ini. Tapi seperti yang terlihat sekarang, sekolah swasta mengalami penurunan drastis karena adanya sistem zonasi ini," keluh Ade.

BACA JUGA: PPDB Dinilai Ribet Harus Legalisir KK, Ini Jawaban Walikota Sukabumi

Pemandangan berbeda terlihat di SMK Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi. Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi, Dadang Hidayat mengatakan di sekolah tersebut tercatat ada 120 siswa-siswi baru yang mendaftar. Meski demikian, angka tersebut mengalami penurunan dibanding tahun dengan angka 130 siswa-siswi baru.

"Turunnya di tahun sekarang hanya 10 orang, tetapi kita di sekolah swasta sekarang itu merasakan dampak sistem zonasi. Biasanya dari SMPN 15 Kota Sukabumi banyak yang daftar kesini. Saya juga sering komunikasi sama kepala sekolah, khususnya SMP, tanya lulusannya mau lanjut ke sekolah mana, tapi mereka pun tidak tahu," kata Dadang.

Sementara itu, Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi Wanwan Hilwana juga ikut berasakan dampak sistem zonasi.

BACA JUGA: Kecewa PPDB Sistem Zonasi, Orang Tua Siswa Protes ke SMPN 1 Kota Sukabumi

"Penurunan banyak sekali karena banyak yang masuk SMP negeri. Dulu itu sistemnya kan pilihan ke satu negeri pilihan kedua yaitu swasta. Nah disitu kita bisa hidup. Tetapi sekarang mana yang masuk ke sekolah swasta? Malahan berkurang," ujarnya.

Padahal, sambung Wanwan, sekolah swasta juga turut andil dalam upaya mencerdaskan bangsa. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya lulusan SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi yang sukses, bahkan ada yang menjadi anggota dewan.

"Saya merasa kasihan kepada guru-guru disini. Mau dari mana mendapatkan gaji ketika siswanya sedikit. Saya harapkan pemerintah menyeimbangkan antara sekolah negeri dengan sekolah swasta. Jangan sampai seperti sekarang, kami yang di sekolah swasta merasakan kesulitan mendapatkan siswa baru," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)