Mengupas Sistem Zonasi PPDB 2019 Kota Sukabumi, Siapa yang Dibatasi?

Minggu 30 Juni 2019, 03:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Penerimaan Peserta Didik Baru atau biasa disingkat PPDB tahun 2019 di Kota Sukabumi masih menyisakan sejumlah persoalan. Masih dengan persoalan klasik, yakni sistem zonasi yang diberlakukan pemerintah dalam menjaring siswa-siswi baru.

Untuk mengupas seputar sistem zonasi dalam PPDB tahun 2019 Kota Sukabumi, sukabumiupdate.com secara khusus mewawancarai dua pejabat di lingkungan pendidikan Kota Sukabumi. Diantaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Dudi Fathutjawad dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Dikdik Kristiana. Simak wawancara berikut.

Apa yang melatarbelakangi PPDB menggunakan sistem zonasi?

Dudi Fathutjawad

Kita tahu bahwa perkembangan pendidikan dewasa ini semakin lama semakin meningkat. Tentu kebutuhan masyarakat akan pendidikan juga meningkat pula. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga masyarakat ingin mencari institusi pendidikan yang dianggap cocok, terutama sekolah-sekolah yang dikagumi.

Di Kota Sukabumi sendiri untuk tingkatan PAUD, SD, SMP, ini sudah merata. Dari jumlah lulusan, daya tampung dan lain-lain. Namun demikian, ini kan perlu diatur. Karena ada masyarakat yang kekeuh ingin masuk ke salah satu sekolah. Apakah itu ambisi orang tuanya atau keinginan dari anaknya sendiri.

Dari sisi kebijakan, tentunya ini berlandaskan pada Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018. Disana sudah diatur bagaimana mekanisme dan tata cara PPDB. 

Sistem zonasi ini sesungguhnya cukup berkeadilan. Dimana di sekolah itu tidak melihat siswa itu miskin, kaya, pandai atau tidak. Tapi dengan wilayah zonasi, dia masuk pada sekolah tertentu.

Untuk siswa berprestasi ingin masuk ke sekolah tertentu yang jauh dari zonasi, makan disediakan ruang 5 persen dan sekarang direvisi menjadi 15 persen.

Tentu kita terjemahkan Permendikbud ini melalui Peraturan Wali Kota Sukabumi tentang Juknis Kepala Dinas sehingga menjadi satu rangkaian untuk mengatur PPDB yang lebih baik.

Apa tujuan pemerintah memberlakukan sistem zonasi?

Dudi Fathutjawad

Hari ini kita sedang menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa jangan sampai ada istilah sekolah favorit. Padahal sekolah itu sama. Gurunya sama pendidikannya minimal S1, kurikulumnya sama, sarana dan prasarana sama, layanan sama. Yakinkan dulu kepada masyarakat tidak ada sekolah favorit.

Kemudian juga kontrol orang tua. Kalau dekat kan terkontrol dengan baik, orang tua bisa berkomunikasi dengan sekolah. Kemudian tentang pembiayaan. Kalau dekat dengan rumah, kan bisa jalan kaki. Selain sehat kan juga hemat. Lalu untuk menghindari kemacetan. Karena sering terjadi penumpukan kendaraan pagi hari di satu titik. Di Kota Sukabumi ditambahkan PPDB secara online untuk menambah asas keterbukaan.

Dikdik Kristiana

Ini memang perlu dipahami bersama bahwa tidak ada sekolah favorit. Bahkan nanti bukan hanya siswa saja yang ikut zonasi. Kedepan, untuk pemerataan pendidikan, bisa saja guru-guru yang berprestasi di satu sekolah. Atau umpamanya di satu sekolah PNS-nya numpuk, itu nanti diratakan sama Pak Menteri. Kepala sekolah dizonasi, pengawas juga. Setiap sekolah, baik negeri maupun swasta, itu punya keunggulan masing-masing dan punya prestasi masing-masing.

Sebetulnya kita sudah berupaya melakukan sosialisasi. Kita bahas bersama mengenai Peraturan Wali Kota sebagai implementasi dari Permendikbud. Kita undang PGRI, camat, lurah dan bahkan kita undang Muspida Kota Sukabumi untuk menyampaikan mengenai PPDB dan sistem zonasi tersebut.

Ada berapa jalur di PPDB Online Kota Sukabumi tahun ini?

Dikdik Kristiana

Dibagi menjadi dua jalur. Ada Zonasi dan ada Non-Zonasi. Jalur Non-Zonasi terbagi dua, yaitu Prestasi dan Perpindahan orang tua. Awalnya dari Permendikbud, untuk Zonasi 90 persen, prestasi 5 persen dan Perpindahan 5 persen. Tetapi kemudian direvisi untuk prestasi bisa sampai 15 persen.

Yang prestasi juga dinilai, baik akademik maupun non akademik. Juara I tingkat Kota Sukabumi 10 nilainya. Untuk Juara I, II, III tingkat Jawa Barat itu beda. Juara tingkat nasional juga berbeda. Yang prestasi ini juga ada tim penguji khusus di tingkat sekolah.

Secara teknis, kendala apa saja yang sering ditemui di lapangan?

Dikdik Kristiana

Kendalanya pertama yang dikhawatirkan itu listrik. Kemudian kadang-kadang sistem error, jadi pengumuman salah. Ada siswa yang prestasi dicek di sistem tidak masuk, setelah diperbaiki, dicek kembali ternyata banyak yang masuk. Ada sistem pengaduan.

PPDB ini dipungut biaya?

Dudi Fathutjawad

PPDB Gratis! Daftar ulang juga tidak pakai duit. Ini yang jadi persoalan, sekalian disampaikan, kita ini suka tumpang tindih antara kebutuhan siswa itu sendiri dengan kebutuhan lainnya diluar siswa. Tapi alhamdulillah di Kota Sukabumi sampai hari ini masyarakatnya cukup bagus dan sadar. Kita mencoba sebaik-baiknya agar programnya berjalan dengan baik.

Apa yang ingin anda sampaikan kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa-siswi?

Dudi Fathutjawad

Kepada bapak dan ibu, warga Kota dan Kabupaten Sukabumi, masukan putra-putri kita ke sekolah yang dekat. Karena semua sekolah itu sama, tidak ada yang favorit. Kalau selama ini kami masih belum membuat kesempurnaan, kami sampaikan permohonan maaf. Kami menerapkan aturan ini untuk menuju sebuah kebaikan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)