SUKABUMIUPDATE.com - Lia Yulianti (35 tahun), ketua pengelola perpustakaan Taman Pamekar, Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, mengungkapkan, buku-buku fiksi merupakan wahana rekreaksi bagi otak.
Menurut Lia, apabila seseorang membaca buku pelajaran baiknya selingi dengan buku fiksi. Hal itu perlu dilakukan untuk mempertahankan minat baca.
"Kalau membaca buku pelajaran ataupun buku-buku tentang yang non fiksi itu memang akan cepat bosan. Selingi dengan membaca buku-buku fiksi. Misalkan sukanya tentang humor, cari buku-buku humor. Atau bisa juga fiksinya tentang novel, karena novel itu juga kan banyak jenisnya. Sebab buku-buku fiksi itu adalah wahana rekreasi bagi otak kita," ujar Lia dalam acara Tamu yang diadakan sukabumiupdate.com, Sabtu (23/3/2019).
Lia yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka (UT) itu merintis dan menjadi ketua pengelola perpustakaan Taman Pamekar sejak November 2002 lalu hingga saat ini.
"Perpustakaan Taman Pamekar berdiri atas prakarsa kepala desa dan juga mendapatkan support dari program CSR Unocal Geothermal Indonesia. Dilanjutkan tahun 2005 sampai dengan 2016 itu Chevron Geothermal Salak dan saat ini kita tetap mendapatkan support dari Star Energy Geothermal Salak," paparnya.
Di perpustakaan Taman Pamekar yang ada di Jalan Tirtaatmaja nomor 2 Kampung Pajagan RT 25/10 Desa Kabandungan ini ada sebanyak 7.810 judul buku dan 8.521 eksemplar, 1.415 majalah, 160 ensiklopedia.
BACA JUGA: Mengenal Lia Yulianti, Aktivis Literasi di Perpustakaan Taman Pamekar Kabandungan Sukabumi
Menurut dia, perpusatakaan saat bukan hanya tempat membaca dan pinjam buku. Sebab di era saat ini perpustakaan harus mengikuti kemajuan teknologi yang ada.
Selain layanan standar perpustakaan berupa layanan anggota, membaca dan meminjam buku, lanjut Lia, perpustakaan Taman Pamekar juga memiliki layanan unggulan yaitu Siraman Gagasan Keliling (Sigaling), Disini Masyarakat Dapat Berkarya (Simaya), Disini Tersedia Internet dan TIK (Sirintik), Disini Dapat Belajar (Sipajar) dan Layanan Si Kipin alias Kios Pintar.
BACA JUGA: Buku Cetak dan Buku Digital, Mana Lebih Asyik?
"Saat ini perpustakaan juga harus dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Alhamdulillah di Tahun 2018 yang lalu, perpustakaan Taman Pamekar mendapatkan prestasi yang sangat luar biasa. Hingga meraih juara empat tingkat nasional itu karena perpustakaan Taman Pamekar bertransformasi," jelasnya.
Lebih lanjut, Lia menjelaskan Kipin sangat membantu belajar seluruh kalangan dari pelajar hingga masyarakat umum.
"Kipin itu bentuknya kayak mesin ATM. Dan kita bisa download aplikasi Kipin ini di Play Store, namanya Kipin ATM Remote. Tentunya hanya untuk yang ada di sekitar Kabandungan saja. Di dalam Kipin ini terdapat lebih dari 17 ribu soal try out mata pelajar. Terus juga terdapat kurikulum pendidikan 2006, kurikulum 2013 yang mana dari mulai SD, SMP, SMA dan SMK terdapat disitu. Selain ada video edukasi terus ada komik edukasinya juga dan buku-buku umum," tukasnya.