Beda Pandangan Legislator Senayan Asal Sukabumi Soal RUU Bermasalah

Selasa 24 September 2019, 13:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gelombang demonstrasi mahasiswa besar-besaran masih berlangsung di halaman Gedung MPR/DPR RI hingga Selasa (24/9/2019). Para mahasiswa yang berdatangan dari sejumlah daerah tersebut kompak menyuarakan penolakan terhadap sejumlah Rancangan Undang-undang (RUU) yang dinilai bermasalah. Seperti RUU KPK, RKUHP, dan RUU Permasyarakatan.

Terlepas dari aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi, para anggota DPR RI atau Legislator Senayan asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten dan Kota Sukabumi ini memiliki pandangan tersendiri terhadap permasalahan tersebut. 

BACA JUGA: Rojak Daud Orasi di DPR RI, Petani dan Mahasiswa Sukabumi Tolak RUU 'Ngaco'

Seperti dikatakan Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan. Pria yang kembali terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 itu bahkan mengaku sudah mempersilahkan beberapa perwakilan mahasiswa untuk duduk bersama para anggota DPR, berdialog membahas RUU.

"Sudah kita coba fasilitasi, tapi teman-teman mahasiswa masih bersemangat, jadi dialognya belum ada titik temu. Kemudian mereka meminta untuk bertemu Sekjen DPR, kami jelaskan kalau Sekjen DPR itu PNS yang sifatnya lebih ke administrasi, bukan anggota dewan. Namun namanya anak muda, masih bersemangat, kita persilahkan untuk terus menyuarakan aspirasinya," kata Hergun (sapaan akrab Heri Gunawan) kepada sukabumiupdate.com, Selasa (24/9/2019) melalui sambungan telepon seluler.

BACA JUGA: DPRD Kota Sukabumi Kirim Tuntutan Mahasiswa lewat Mesin Fax, Unjuk Rasa Tolak RUU Bubar

Hergun menegaskan, Fraksi Partai Gerindra sangat terbuka dan siap menampung serta memperjuangkan aspirasi mahasiswa, selama masih dalam koridor kontitusi. Termasuk dalam membahas Revisi UU KPK, RKUHP, serta RUU lainnya yang dipersoalkan para mahasiswa.

"Pesan saya untuk warga Sukabumi, berkenaan dengan maraknya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa, dan beberapa elemen masyarakat, semoga kawan-kawan senantiasa waspada, tetap berhati-hati, tidak mudah terprovokasi serta berupaya mengedepankan dialog serta diskusi dalam membangun kebersamaan sesama anak bangsa, demi persatuan dalam membangun Indonesia. Jaga ketertiban sosial, selalu mematuhi imbauan dan arahan dari petugas penegak hukum, serta tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum dan aturan yang berlaku," pungkas Hergun.

BACA JUGA: Tolak RUU Pertanahan, Mahasiswa Kepung DPRD Kota Sukabumi

Dihubungi terpisah, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS, drh Slamet justru mengapresiasi keberanian para mahasiswa yang sudah berani turun menyampaikan aspirasi. "Saya sangat apresiasi atas keberanian mahasiswa turun menyampaikan aspirasi, walaupun menurut saya terlambat," ujarnya. 

Slamet menyebutkan bahwa Undang-undang itu dibuat dan disahkan bersama-sama antara DPR dan pemerintah. Bahkan, Undang-undang yang hari ini menuai protes itu sebagian besarnya adalah usulan dari pemerintah.

"RUU KUHP, sikap Fraksi PKS jelas mendukung untuk segera disahkan, tapi pemerintah yang minta mundur. Ada apa dengan pemerintah? Soal RUU PKS, kenapa sangat masif minta segera disahkan? Padahal ini Undang-undang yang sangat berpotensi merusak tatanan masyarakat kita. Fraksi PKS mendapat masukan dari banyak ormas dan tokoh, agar Undang-undang PKS ini ditunda atau bahkan kalau perlu dibatalkan. Kalau terkait KPK, kami dari Fraksi PKS akan setuju jika revisi itu untuk penguatan KPK. Namun kalau melemahkan KPK, kami tidak setuju," tegas Slamet.

BACA JUGA: Aksi di DPR Bentrok, Ada Spanduk Maaf Ada Perbaikan Reformasi

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara menilai aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa sah-sah saja sepanjang masih positif dan mengikuti aturan yang berlaku. Dewi melihat aksi mahasiswa sebagai bentuk dinamika, perhatian, kepedulian dan partisipasi dalam program legislasi.

"Namun, adik-adik mahasiswa harus memahami lebih jelas apa yang menjadi substansi permasalahannya. Jadi tidak hanya sekedar berbicara dalam konteks memperjuangkan Undang-undang yang dirasa belum tepat, tapi tidak menguasai materinya. Jangan karena ikut-ikutan. Nah, ini tentunya jadi tugas bersama untuk lebih memperdalam dan membuat kajian," kata Dewi.

BACA JUGA: Ada Peluang Korupsi Dalam RUU Pertanahan

Masih kata Dewi, produk-produk hukum yang sudah dibuat di DPR sudah tidak lagi berbicara soal Fraksi, namun sudah menjadi sikap DPR secara menyeluruh, terlebih sudah dibahas di Badan Musyawarah. Baik produk Undang-undang yang sudah disahkan, maupun yang ditunda. Dewi juga menyebut proses pembuatan Undang-undang sebelumnya sudah melibatkan banyak pihak, termasuk kalangan akademisi.

"Tapi memang nampaknya informasi mengenai Undang-undang ini belum tersampaikan dengan baik ke masyarakat, sehingga muncul opini-opini yang lain. Seperti Revisi Undang-undang KUHP, dan Revisi Undang-undang Permasyarakatan, sepertinya masih diperlukan sosialisasi, sehingga ditunda. Kenapa, supaya tidak menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat. Masih perlu waktu untuk memahaminya," jelasnya.

Seperti diketahui, ada enam orang wakil Sukabumi yang saat ini duduk di Senayan untuk periode 2014-2019. Enam orang itu diantaranya Heri Gunawan (Partai Gerindra), drh Slamet (PKS), Dewi Asmara (Partai Golkar), Reni Marlinawati (PPP), Ribka Tjiptaning (PDI Perjuangan), serta Desy Ratnasari (PAN). Dari enam orang tersebut, baru tiga legislator yang bersedia angkat bicara.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)