SUKABUMIUPDATE.com - Kampung adat Kasepuhan Cipta Mulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok menggelar puncak ritual tradisi Seren Taun ke-640, Minggu (16/9/2018).
Sesepuh Cipta Mulya Abah Hendrik mengungkapkan Seren Taun digelar untuk mensyukuri hasil panen dari tahun ke tahun. Isi ritual dalam Seren Taun diantaranya bagaimana melestarikan nilai-nilai luhur budaya, seperti menanam padi di ladang sawah untuk satu tahun sekali.
"Kami semua warga keturunan abah melaksanakan Seren Taun, dengan puji syukur kepada Allah SWT akan nikmat karunianya sudah diberikan kemudahan, kenikmatan dan ke barokah," ujar Abah Hendrik.
BACA JUGA: Saat Gadis Belanda Terpukau Budaya Gotong Royong Kampung Adat Sinar Resmi
"Alhamdulillah di kasepuhan Cipta Mulya subur makmur, gemah ripah loh jinawi, untuk itu kami sekeluarga mengadakan acara seren tahun ini dalam keadaan lancar, tidak ada gangguan," imbuhnya.
Untuk tahun ini, kata Abah, hasil panen di Kasepuhan Cipta mulya sedikit menurun karena dilanda kemarau. Meskipun begitu untuk hasil panen belum dikatakan merugi.
"Kalau di katakan rugi sih gak, saat ini musim kemarau memang di rasakan berdampak itu terlihat dari menurunya hasil penen padi pada tahun ini, cuma kemaraunya disini tidak sampai kekeringan. Adalah air namun tidak besar, ini dampak dari cuaca musim kemarau," jelasnya.
BACA JUGA: Seren Taun, Cara Kasepuhan Sinar Resmi Syukuri Hasil Tani
Ia menuturkan, persediaan padi di kasepuhan Cipta mulya bisa mencukupi untuk kebutuhan hingga puluhan tahun lamanya. Padi-padi tersebut disimpan ditempat khusus yang disebut Leuit Si Jimat. Padi disimpan dalam Leuit hingga puluhan tahun, meski demikian tidak mengurangi rasa padi karena metode menanam di kampung ada Kasepuhan Cipta Mulya, sangat tradisional dan tidak menggunakan pengawet.
leuit si jimat ini setiap tahun selalu diisi jumlah pocongan padi yang sama, antara 800- 900 pocong padi dengan berat perpocongnya sekitar ada yang 2 Kg sampai 3 Kg.
Hal itu sesuai dengan tujuan kampung adat Kasepuhan Cipta Mulya yang menjunjung nilai kelestarian nilai budaya. Terdapat bahasa Dimumule yang artinya dirawat dan dilestarikan.
BACA JUGA: Kadis Pariwisata Kabupaten Sukabumi Bicara Pentingnya Kampung Adat Bagi UGG
Dalam seren taun tersebut, terdapat sejumlah rangkaian acara dan pada puncaknya digelar pagelan seni.
"Ada beberapa rangkaian yang sudah dilaksanakan beberapa hari lalu, nah ini puncaknya ada ritual kesenian wayang golek, dogdog lojor, ngalaes dan debus yang kemudian ngampih pare ka leuit si jimat," pungkasnya.