SUKABUMIUPDATE.com - Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) mengungkap data terkait pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Sukabumi yang cukup terdampak oleh pandemi covid-19. Ada 11 ribu karyawan yang dirumahkan dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Sukabumi tahun 2020 diselamatkan oleh kelompok sektor pertanian yang didalamnya ada petani, perikanan, peternakan dan perkebunan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bappeda Kabupaten Sukabumi Dr. Maman Abdurrahman saat berkunjung ke Kantor Redaksi sukabumiupdate.com, akhir pekan lalu. Dalam obrolan membahas rencana pembangunan di Kabupaten Sukabumi tahun 2021, Maman menegaskan bahwa selama pandemi tertolong oleh kelompok sektor Pertanian.
Dimana sektor ini menyumbang PDRB cukup besar mencapai 27 persen dari hasil perkebunan, perikanan, peternakan dan pertanian. "Sektor pertanian tidak terlalu terimbang oleh pandemi Covid-19. ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi selama pandemi, disaat sektor lainnya terjun bebas," ungkap Maman.
Kepala Bappeda membeberkan bahwa Kabupaten Sukabumi mengalami pertumbuhan ekonomi negatif di akhir 2020 dan mengawali 2021. Pada akhir 2019 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi masih di angka 5,6, dan masih bertahan positif pada triwulan II tahun 2020.
Baca Juga :
"Namun di akhir tahun kemarin, pertumbuhan ekonimi kita terjun bebas, minus 1,2," ungkap Maman.
Pandemi berdampak cukup serius pada semua sektor, kecuali pertanian. Bappeda mencatat salah satu masalah yang cukup krusial akibat dampak pandemi ini dan tengah dibahas adalah tingkat pengangguran terbuka.
"Kita mencatat pandemi ini membuat lebih kurang 11 ribu karyawan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Sukabumi dirumahkan," ungkapnya.
"Selain itu pandemi juga berdampak pada PMA (penanaman modal asing) walaupun PMDN masih stabil," sambung Maman.
Walaupun angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Sukabumi saat ini masih dibawa rata-rata angka Jawa Barat, namun ini menjadi bahasan utama pemerintah daerah. "Akan menjadi persoalan di kemudian hari, sehingga kita sangat fokus pada isu . Hari ini tim inflasi daerah daerah masih terus menggelar rapat membahas angka dan dampak-dampak dari data tersebut, untuk mencari solusi apa yang bisa dilakukan dengan cepat," ungkapnya.
Bappeda melihat salah satu solusi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah di tahun 2021 ini adalah rencana pembangunan mega proyek yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat maupun provinsi. "Kita berharap mega proyek pusat dan provinsi di Kabupaten Sukabumi bisa terealisasi tahun ini, sehingga bisa mengangkat ekonomi daerah," pungkasnya.
Seperti diketahui, selain tol bocimi, saat ini pemerintah pusat dan provinsi tengah menyiapkan sejumlah paket dalam rangka program Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Sukabumi. Mulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di utara dan selatan, tol Cibadak Palabuhanratu, dan pengembangan kawasan pesisir selatan Sukabumi.