SUKABUMIUPDATE.com - DPRD Jabar (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat) memasukan kembali Raperda (Rancangan Peratusan Daerah) Desa Wisata sebagai salah satu program strategis 2021. DPRD Jabar ingin punya payung hukum selain untuk melahirkan spot wisata baru dengan kajian matang, tidak asal-alasan yang berujung anggaran mubazir.
Hal ini diungkapkan anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Jabar, Lina Ruslinawati, Senin (22/3/2021). Menurut politisi perempuan dari Fraksi Partai Gerindra ini perda dibutuhkan untuk acuan, desa mana yang cocok dan berpotensi menjadi desa wisata bukan asal-asalan karena ikut-ikutan trend.
"Kalau memang desanya tidak ada potensi wisata kenapa harus dipaksakan jadi desa wisata. Mending anggarannya dipakai untuk membiayai kesejahteraan masyarakat tanpa repot jadi desa wisata," ucap Lina melalui sambungan telepon.
Untuk itu perlu disusun aturan, kriteria desa wisata itu seperti apa? Menurut Lina, selama ini banyak kepada desa ingin membangun desa wisata, karena memang tidak berdasarkan kajian dan minim potensi.
"Kalau dipaksakan ikut tren karena demam desa wisata. Anggaran mubazir. dibangun tapi tak berlangsung lama kemudian mangkrak," sambung politisi dari daerah pemilihan Sukabumi ini lebih jauh.
Raperda ini dijadikan program prioritas karena ada upaya untuk mendongkrak sektor pariwisata menjadi bagian dari penyumbang utama pendapatan asli daerah di Jawa Barat. Ada targetan setiap kabupaten di Jawa Barat termasuk kota punya desa wisata.
"Arahnya kan kesana. Selama ini berjalan dengan keputusan bupati atau wali kota. Jadi sangat perlu disusun payung hukum berupa perda level provinsi. Agar teman teman di desa juga tidak bingung dalam mengelolah dana desa dan anggaran dana desanya," lanjut Lina.
Anggota Komisi II DPRD Jabar ini menambahkan bahwa saat ini tahapan raperda ini mau masuk penyusunan naskah akademik. Beberapa hari lalu jajaran Bapemperda) DPRD Jabar juga berkunjung ke sejumlah desa di Jawa Barat untuk menyerap informasi awal terkait raperda desa wisata.
"Hampir semua daerah di Jabar memang memiliki potensi wisata khusus alam. Namun di sejumlah daerah spot spot desa wisata ini juga tidak dikelolah dengan baik, sehingga macet ditengah jalan. Sekali lagi sayang anggaran di desa jika konsep desa wisata hanya ikut-ikutan trend tanpa kajian matang," pungkasnya.