SUKABUMIUPDATE.com - Seorang Pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) nyaris kabur dari RSUD Sayang Kabupaten Cianjur, Jumat (1/5/2020) tengah malam. Diduga pasien mengalami depresi hingga nekat memecahkan kaca ruang isolasi agar bisa kabur.
Informasi yang berhasil dihimpun, pasien laki-laki asal Kecamatan Campaka itu dirawat di ruang isolasi di Gedung Flamboyan RSUD Sayang Cianjur sejak lima hari lalu dengan status ODP. Namun pada Jumat tengah malam, pasien yang dirawat di lantai tiga itu mencoba kabur dengan memecahkan kaca pintu ruang isolasi.
BACA JUGA: PSBB Jawa Barat Disetujui, Cianjur Terapkan PSBB Parsial di 18 Kecamatan
Beruntung aksinya itu segera diketahui oleh petugas keamanan yang berjaga di ruang isolasi Covid-19 di RSUD Sayang Cianjur. Meski sempat melawan, akhirnya pasien yang sudah hampir keluar gedung pun kembali masuk ke ruangan untuk menjalani perawatan medis.
"Betul tadi malam ada pasien yang mencoba kabur dari ruang isolasi. Kaca pintu ruangan dipecahkan, pasien keluar dari celah tersebut. Tapi segera diamankan. Sekarang sudah beristirahat lagi di ruangan," ujar Direktur RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia, Sabtu (2/4/2020).
BACA JUGA: Pasien Positif Covid-19 di Cianjur Bertambah 2 Orang
Ratu menyebutkan, pasien tersebut diduga depresi setelah menjalani perawatan di ruang isolasi selama lima hari. Pasien sempat beralasan selama dirawat dia seperti diabaikan keluarga lantaran tidak pernah ada yang menjenguk.
"Faktor utamanya kemungkinan depresi. Mungkin pasien ingin ada yang jenguk, tapi sesuai protokol keamanan Covid-19, pasien hanya akan dipantau petugas kesehatan hingga dipastikan sembuh," tuturnya.
BACA JUGA: Dilarang Pemerintah Pusat dan WHO, Cianjur Batal Beli Rapid Test dari Korsel
Meski sudah kembali tenang dan masuk ke ruangan, aksi nekat itu membuat tangan pasien tersebut mengalami luka ringan. Pasalnya kaca dari pintu ruangan dipecahkan dengan menggunakan tangan, sehingga ada pecahan kaca yang melukai pergelangannya. "Ada luka ringan di bagian tangan. Tapi sudah diobati," tuturnya.
Untuk mencegah hal serupa terjadi, RSUD Sayang akan meningkatkan keamanan di gedung khusus penanganan Covid-19.
"Kami akan tingkatkan keamanan, sebab akan berbahaya kalau ada pasien kabur apalagi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kami juga akan lebih komunikatif dengan pasien agar tetap nyaman dan patuh menjalani perawatan dan isolasi," pungkasnya.