SUKABUMIUPDATE.com - Bertempat di Kampung Pangadegan Hilir, Desa Pangadegan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, puluhan anak-anak usia SD nampak sumringah menerima hadiah berupa kaos, cokelat serta balpoin yang dibagikan secara gratis oleh pendiri Kebun Baca Sarerea (KBS), Usep Hamzah (48 tahun).
Pemberian hadiah tersebut merupakan sedikit dari banyak kegiatan yang diberi nama "Pakansi KBS 2020" yang secara rutin diadakan setiap tahun. Usep mengatakan bahwa Pakansi telah dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak KBS didirikan tahun 2014. Tahun ini, Pakansi dilakukan selama 2 hari, yakni Sabtu-Minggu, 7-8 Maret 2020. Untuk pendanaan selama kegiatan seperti makanan-minuman, transportasi, hadiah-hadiah serta kaos untuk pembimbing dan peserta, Usep mengeluarkan kocek dari kantong pribadinya, tanpa bantuan pihak luar.
BACA JUGA: Sobat Cyber Indonesia Gencarkan Literasi Digital Bagi Kaum Muda dan Pelajar di Sukabumi
Usai mengibarkan bendera merah putih, dalam sambutannya, Usep menjelaskan tentang sejarah berdirinya KBS serta mengucapkan selamat datang kepada para peserta.
Pada hari pertama, Sabtu (7/3/2020), sekitar tujuh puluh peserta Pakansi KBS tahun ini mengikuti kegiatan mendongeng serta pengenalan dasar-dasar teater yang dengan atraktif diberikan oleh Yussak Anugrah (39 tahun), guru sekaligus pengelola Rumah Baca Manyar, Ciranjang. Yussak yang sudah menjadi pemateri di 2 event Pakansi KBS mengatakan dirinya bahagia melihat partisipasi peserta tahun ini. Meski peserta antusias, Yussak mengatakan bahwa kendala yang dihadapi rumah baca pada umumnya sama, yaitu minat baca masyarakat yang sangat rendah.
"Anak-anak harus dipancing dan dipikat dengan berbagai kegiatan lain agar tertarik datang," ujarnya.
BACA JUGA: Sukabuku, Komunitas Literasi di Parungkuda Sukabumi yang Gelorakan Semangat Baca
Namun Yussak juga menyadari bahwa anak-anak tidak bisa didikte dan dipaksa. "Pengelola hanya bisa mendorong dan mengarahkan. Selain itu, minat baca juga harus diupayakan oleh orang tua dan pihak sekolah," ungkapnya.
Menjelang siang, peserta diberi materi penulisan prosa melalui permainan dan diberi tugas membuat karangan untuk dinilai. Kegiatan Pakansi KBS hari pertama kemudian ditutup dengan pentas tari dan workshop yang dibimbing langsung oleh Fitri, pimpinan Sanggar Tari Anggraeni. Ada dua pentas tari yang disuguhkan, yakni Tari Makalangan yang dibawakan dengan gemulai oleh Sely Zawahirul Madaniah (12 tahun), siswa kelas 6 SDN Ibu Dewi 2 Cianjur. Tari kedua adalah tari Pencug Bojong yang dibawakan oleh Rafi Taufik (20 tahun), mahasiswa ISBI Bandung. Fitri sendiri mengajak anak-anak perempuan peserta Pakansi KBS untuk mempraktekkan dasar-dasar tari merak.
Pada Minggu (8/3/2020), peserta sudah datang sejak pagi. Setelah bernyanyi dan bermain, para pemenang lomba menulis dan menggambar diumumkan dan mendapat hadiah berupa buku dan alat menggambar. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan tadabur alam, anak-anak diajak berkeliling kampung untuk lebih mengenal lingkungan sekitar mereka. Setelah itu, anak-anak diberi pengarahan mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Mereka juga diminta mengungkapkan ide pemeliharaan lingkungan yang bisa mereka lakukan. Acara interaktif ini diikuti dengan penuh semangat.
BACA JUGA: Komunitas Penggiat Literasi Sukabumi, Mengajak Milenial Tingkatkan Minat Baca
Kegiatan hari kedua diakhiri dengan pertunjukan bela diri silat dari Perguruan Silat Bentar dari Cikalongkulon pimpinan Bapak Ayi. Beberapa murid perguruan dengan lihai memperagakan teknik-teknik dasar pukulan serta tendangan, jurus-jurus silat dengan senjata serta pertandingan. Tepuk tangan meriah dan seruan-seruan kagum peserta mengiringi setiap peragaan yang disuguhkan.
Pukul 12.00 WIB, Pakansi KBS 2020 berakhir. Sebagai pendiri, Usep mengaku puas dengan kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut.
"Tahun ini meriah sekali pelaksanaannya karena saya sengaja merekrut SDM lokal juga mengundang guru-guru di sekitar lokasi. Anak-anak banyak datang. Senang sekali rasanya melihat mereka antusias mengikuti semua kegiatan. Bagi saya, ini adalah kepuasan batin yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ujarnya.
BACA JUGA: Mengenal Lia Yulianti, Aktivis Literasi di Perpustakaan Taman Pamekar Kabandungan Sukabumi
Salah seorang guru pembimbing dari SDN Pagelaran 3, Tika (47 tahun), mengaku senang dengan kegiatan Pakansi KBS dan berharap acara tahunan ini berlangsung secara berkesinambungan.
"Di sekolah memang ada perpustakaan, tapi menumbuhkan minat baca siswa sangat sulit, mesti disuruh-suruh. Padahal, semua orang tahu membaca akan membuka wawasan, buku adalah sumber informasi," ungkapnya.
Usai kegiatan Pakansi tahunan, KBS tetap terbuka untuk umum setiap hari. Usep menyebutkan bahwa terdapat program reading dan story telling untuk anak-anak yang datang setiap minggunya.