SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu meminta agar kasus penganiayaan yang dialami seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada Jumat (21/2/2020) lalu, diselesaikan secara kekeluargaan.
BACA JUGA: Polisi Kejar Perempuan Pelaku Penganiayaan Siswi SMP di Kota Sukabumi
"Ini kan oknum anak. Kita ini sedang mempelajari masalahnya, karena setiap kasus berbeda. Kita menginginkan penyelesaian yang tidak berujung ke ranah hukum, karena mereka ini memerlukan pembinaan," ucap Nicke kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/2/2020), usai mengikuti agenda Coffee Morning di Balai Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Ditampar Hingga Ditendang, Siswi SMP di Kota Sukabumi Jadi Korban Penganiayaan
Nicke mengatakan, siswa atau siswi pelaku penganiayaan tersebut bisa saja menjadi salah satu peserta di kegiatan Student Camp. Kendati demikian, Nicke mengaku sangat menginginkan penyelesaiannya secara kekeluargaan.
"Apabila mereka (pelaku penganiaayan) sudah merasa bahwa ini bukan kriminal, tapi ini hanya penyimpangan perilaku di kalangan anak, maka Student Camp ini salah satu upaya untuk meminamilisir," jelasnya.
BACA JUGA: Penganiayaan Siswi SMP, Alasan Anak Melakukan Tindakan Kekerasan
Diberitakan sebelumnya, korban berinisial NO (15 tahun) dianiaya saat mengantar teman mengambil buku di daerah Sriwidari, Kota Sukabumi. Korban dihadang oleh tiga orang perempuan yang diperkirakan usia anak SMP. Pelaku kemudian menampar, mencoba merebut handphone dan menendang korban.
Setelah ditampar oleh pelaku, korban turun dari sepeda motor untuk meminta alasan kepada pelaku. Namun, pelaku justru berbalik dan mencoba merebut paksa handphone milik korban. Ketika itu korban yang dalan keadaan berdiri ditendang pada bagian bawah perut oleh pelaku. Kuatnya tendangan itu membuat, korban terjatuh. Setelah itu, pelaku pergi dan korban berteriak sambil mengejar.