SUKABUMIUPDATE.com - Nadia Putri, anak perempuan berusia 5 tahun ini hidup tidak dengan keluarga kandungnya. Dia tinggal bersama keluarga angkatnya sejak usia dua tahun, Nadia pun tewas di tangan kakak angkat serta ibu angkatnya, Sri alias Yuyu (35 tahun).
Nyawa Nadia dihabisi di rumah keluarga angkatnya di Kampung Bojongloawetan RT 004/008, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Minggu 22 September 2019 lalu.
BACA JUGA: Alasan Nadia Tidak Diasuh Keluarga Kandung, Bocah yang Tewas di Lembursitu
Sebelum tewas, Nadia diperkosa oleh kedua kakak angkatnya RG (16 tahun) dan Rd (14 tahun). Jasad Nadia kemudian dibuang ke Sungai Cimandiri, Desa Warungreja, kecamatan Nyalindung.
Tetangga menyebut, sebelum tewas, Nadia diduga sering mendapat siksaan dari Sri. Diantaranya ketika wajah Nadia memar dan ada bekas setrika pada paha.
BACA JUGA: Sebelum Diadopsi Sri, Gadis Cilik Korban Pembunuhan di Lembursitu Sering Berganti Keluarga
"Nadia itu orangnya baik, putih dan lucu. Saya ketemu dengan Nadia di warung, saat itu sekitar pukul 7 malam. Itu kan kulitnya putih kelihatan pipinya biru. Saya tanya kenapa yank, Nadia jawab ditendang sama mamah (pelaku). Terus dia perlihatkan bekas gosokan di paha," ujar Erlin Herlina, tetangga.
Karena Nadia berada lama di warung saat itu, Sri datang menyusul ke warung. Sri kemudian meradang ketika Erlin bertanya-tanya kondisi Nadia. "Saat itu saya bertengkar dengan Sri. Setelah itu saya lapor RT setempat," tukasnya.
BACA JUGA: Kesaksian Tetangga di Lembursitu Sukabumi, Nadia Sering Disiksa Orang Tua Angkatnya
Tetangga juga sering mendengar suara ribut-ribut di rumah keluarga angkat Nadia. Hal itu diungkapkan, Tika Kartika, tetangga terdekat. "Saya pernah memperingatkan jangan menyiksa anak, dia datang ke rumah marah-marah gak jelas ke saya," kata Tika.
Perbuatan kasar yang dialami Nadia membuat tetangga kasihan. Sampai ada tetangga yang berniat mengasuh Nadia. Namun Sri memberikan syarat, ketika ingin mengasuh maka harus ada uang Rp 3 juta. Setelah itu memberikan uang setiap bulan kepada Sri sebesar Rp 3 juta.
"Tetangganya ada (yang mau ngasuh karena kasihan), (tapi Sri) minta uang Rp 3 juta dan perbulan itu harus ngasih Rp 3 juga. Jadi tetangga tidak mau," ujar salah seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.