SUKABUMIUPDATE.com - Sejak kemarin jagat media sosial Sukabumi heboh dengan rekaman video anggota DPRD Kota Sukabumi Tatan Kustandi yang ngamuk gara-gara mobilnya terkena razia parkir liar. Politikus PDIP inipun mengakui tak masalah video viral dan dibully warga net, karena dia memiliki alasan untuk ngamuk dan menolak penempelan stiker salah parkir di mobilnya oleh jajaran Dinas Perhubungan Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Mobil Anggota Dewan Kena Razia Parkir di Jalan Ir H Juanda Kota Sukabumi
“Alasan utamanya harus ada pengecualian, kami ini sedang menjalankan tugas negara dan resmi agenda kerja DPRD. Perda larangan parkir di jalur timur Jalan Ir H Djuanda sebagaimana diatur perda tersebut faktanya banyak memberikan pengecualian,” bebernya saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Jumat (13/9/2019).
Dinas Perhubungan menurut Tatan kurang bijak, karena saat hari besar atau ada kegiatan besar baik level kota, kota atau nasional jalur zona dilarang parkir tersebut penuh mobil. “Enggak usah jauh-jauh, kalau ada hari besar hari jadi kota, paripurna istimewa, kemerdekaan dan lainnya jalan penuh oleh parkiran mobil, kenapa nggak ditempeli stiker juga oleh Dishub? Atau memang mengincar mobil dewan saja, karena saat momen-momen besar tersebut mobil pejabat Pemda-pun banyak yang parkir disana,” lanjut mantan Ketua DPC PDIP ini lebih jauh.
BACA JUGA: Mulai Berlaku Hari Ini, Dilarang Parkir di Dago Kota Sukabumi
Saat razia dilakukan, menurut Tatan, ia bersama sejumlah anggota DPRD termasuk salah seorag pimpinan sementara DPRD terpaksa parkir di zona larangan, karena lahan parkir gedung dewan sudah penuh. “Kapasitas lahan parkir dewan itu cuma 10 sampai 15 mobil. Kemarin itu hampir semua anggota dewan hadir, ada 35 orang, belum lagi mobil plat merah dan pribadi milik jajaran sekretariat dewan. Lihat saja sendiri, mana bisa masuk,” tegasnya.
Hari itu, DPRD Kota Sukabumi tengah menggelar rapat penyempurnaan tata tertib dan kode etik DPRD. “Saya marah, karena seharusnya anggota Dishub koordinasi dulu. DPRD itu yang jaga dan ngaturnya juga PNS atau ASN ada rekan-rekan Satpol PP yang piket disana. Ada teman-teman ASN di Sekretariat Dewan. Untung cuma dipasang stiker. Kalau sampai dikempes tidak tahu apa jadinya. Dan kemarin saya langsung minta maaf kepada petugas Dishub atas emosi saya itu, tapi pas saya minta hampuranya memang enggak ditayangkan di video yang viral itu,” pungkas Tatan.
BACA JUGA: Larangan Parkir di Dago, Wali Kota Sukabumi Minta Pelajar Tak Bawa Kendaraan
Seperti diberitakan sebelumnya, delapan mobil milik anggota DPRD Kota Sukabumi termasuk punya Tatan Kustandi kemarin terjaring razia parkir liar di Jalan Ir H Djuanda. Tatan yang mengetahui mobilnya dipasang stiker salah parkir langsung ke luar dan meminta petugas Dishub mencabut stiker yang ditempel di kaca mobilnya.
Dalam video terlihat, salah seorang petugas Dishub memang mencabut stiker tersebut, saat Tatan marah-marah dipinggir jalan Ir H Djuanda.