SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi Kota membekuk tujuh pelaku pembobol ATM asal Lampung Selatan. Pengungkapan digelar di depan ATM Center salah satu pusat perbelanjaan Jalan RE Martadinata, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Ketujuh pelaku di antaranya berinisial J (38 tahun), M (35 tahun), IT (42 tahun), H (42 tahun) dan NS (37 tahun).
BACA JUGA: Beraksi di Kota Sukabumi, Pelaku Bobol ATM Asal Lampung Dibekuk
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro menyebut, modus para pelaku melancarkan aksinya dengan mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi. Lalu para pelaku berpura-pura membantu calon korbannya yang sedang kesulitan.
“Pada saat pelaku membantu korban, pelaku tersebut mengambil kartu ATM milik korban lalu menukarkannya dengan kartu ATM milik pelaku yang sudah dipersiapkan,” tuturnya.
Selanjutnya, sambung Susatyo, pelaku langsung memasukan kartu ATM yang bukan milik korban, lalu pelaku membawa kartu ATM milik korban. Sedangkan pelaku lainnya mengawasi korban pada saat memijit atau mengetik nomor pin kartu ATM milik korban. Setelah pelaku mengetahui nomor pin korban, pelaku langsung menghubungi rekan pelaku yang sudah membawa kartu ATM milik korban.
BACA JUGA: Lagi, Warga Desa Cidadap Sukabumi Laporkan Kades ke Penegak Hukum
“Pelaku tersebut mengambil sejumlah uang milik korban di tempat yang berbeda dan mentransferkannya ke rekening milik para pelaku,” paparnya.
Diketahui, para pelaku sengaja mengintai gerai-gerai ATM di keramaian. Besaran uang yang mereka tarik dari rekening korban tergantung jumlah yang ada di masing-masing rekening korban. Selama ini, ketujuh pelaku tersebut melakukan aksi-aksinya di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya.
BACA JUGA: Tawuran Pelajar di Depan SCG Sukabumi, Dari Video Viral Polisi Kejar Pelaku Lainnya
Susatyo mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Sukabumi, khususnya para nasabah yang kini sudah terbiasa melakukan transaksi keuangan menggunakan ATM, untuk lebih berhati-hati apabila melakukan transaksi di gerai-gerai ATM.
"Apabila suatu saat ATM nyangkut terus kemudian ada orang yang mencoba memberikan pertolongan, jangan mudah percaya kepada orang seperti itu. Kita tidak ingin ada lagi korban terkait dengan modus ganjal ATM ini atau kasus lainnya. Ingat, pin adalah kerahasiaan,” tandasnya.