SUKABUMIUPDATE.com - Agung Akbar (24) warga Legokarey 04/04, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di pohon mahoni di kebun dekat rumah. Sebelum bunuh diri, pria yang sehari-hari menjadi sopir angkutan umum di Kota Sukabumi ini tega menghabisi nyawa semata wayangnya, Muhamad Raffi Akbar (3), dengan cara dibekap menggunakan jaket.
Jasad bapak anak ini ditemukan di kebun pinggir desa, tak jauh dari rumahnya, berjarak kurang lebih 50 meter, Jumat (23/3/2018) subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Sehari sebelumnya, Agung membawa kabur Raffi dari rumahnya.
BACA JUGA: Isak Tangis Iringi Pemakaman Muhamad Raffi di Desa Cijangkar Sukabumi
"Sepertinya masalah suami istri biasalah dalam keluarga. Saya nggak nyangka menantu saya nekat seperti itu," jelas Yosep Budiman (48) ayah mertua Agung, kepada sukabumiupdate.com, saat mengantarkan jenazah cucu dan menantunya di RSUD Sekarwangi Cibadak.
Yosep lalu menuturkan kenangan terakhir bersama sang cucu, Raffi yang merengek minta dibelikan ayam goreng. "Waktu itu Raffi panggil saya, babah pengen ayam goreng ada uang nggak? saya bilang ada. Ada uang lima ratus ribu, sebagian untuk bayar utang sama rentenir, sisahnya saya beliin ayam goreng," tutur pria ini sambil terus menyeka air mata.
BACA JUGA: Coretan Dinding Ini Saksi Kisah Cinta Berujung Tragis Warga Cijangkar Nyalindung Sukabumi
Tidak tercukupinya kebutuhan rumah tangga hanya dari penghasilan sopir angkot, membuat sang istri Nopi Aprilianti sejak empat bulan lalu memutuskan untuk merantau ke Jakarta, bekerja. "Nopi ke Jakarta untuk bekerja, Raffi dan Agung tinggal disini, di rumah sebelah," jelas Ipoy ibunda Nopi kepada sukabumiupdate.com di rumah duka.
Keputusan Nopi membantu menafkahi keluarga inilah yang membuat pasangan muda ini terjebak pada kondisi berbeda pendapat. Agung ternyata tidak menyetujui keputusan ini, karena saat ini Nopi sedang berbadan dua, mengandung anak kedua mereka.
BACA JUGA: Kesaksian Keluarga Dibalik Kematian Tragis Bapak Anak di Cijangkar Nyalindung Sukabumi
"Usia kandungan Nopi sekarang baru berjalan tujuh bulan. Ini yang bikin Agung tidak setuju Nopi bekerja di Jakarta," lanjut Ipoy.
Lima hari lalu, Nopi baru pulang dari Jakarta dan perselisihan antar keduanya makin meruncing. Ipoy menyaksikan suami istri itu sering bertengkar mulut, karena Agung tidak mengizinkan Nopi untuk kembali ke Jakarta, dengan alasan usia kandungan.
BACA JUGA: Tragis! Anak Ditemukan Tewas, Ayah Gantung Diri di Hutan Desa Cijangkar Sukabumi
"Nopi ini ke Jakarta dan bekerja salah satunya untuk menutupi hutang keluarga mereka," terang Ipoy tersedu.
Ipoy dan keluarganya berduka, tak pernah menyangka keputusan nekat menantunya dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga dengan cara bunuh diri dan menghabisi nyawa anak mereka sendiri.