SUKABUMIUPDATE.com - Hubungan dengan teman sering kali tidak berjalan baik, sama halnya dengan hubungan dengan pasangan. Rasa peduli yang berlebihan tanpa disadari bisa memberikan dampak negatif untuk kehidupan.
Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui tanda-tanda hubungan pertemanan yang toxic agar terhindar dari berbagai hal yang berdampak buruk bagi kehidupan.
Dan inilah delapan tanda teman toxic yang dilansir oleh tempo.co dari The Source. Dan jika teman kamu memiliki tanda di bawah ini, maka sudah saatnya untuk mengevaluasi kembali persahabatan.
Baca Juga :
1. Tidak Menghargai
Saling menghormati adalah dasar yang diperlukan untuk hubungan yang sehat. Seberapa pun dekatnya dengan teman, tetap penting untuk menghargai dan menghormati privasinya.
Perilaku ini tidak bisa diabaikan atau dihindari untuk membangun hubungan yang sehat.
2. Mencoba Mengubah Diri
Meskipun penting untuk berbagi kesamaan, persahabatan berkembang ketika dua orang dapat saling mengekspresikan dan menerima perbedaan.
Jika berada dalam hubungan yang toxic, teman mungkin meminta untuk menjadi orang yang bukan diri sendiri.
Mereka mungkin mengenali hal-hal yang tidak kamu sukai dan menempatkan dalam situasi yang tidak nyaman, atau mungkin meminta kamu berbicara, berpakaian, atau berperilaku berbeda.
Meskipun penting bagi teman untuk saling menantang dengan penuh kasih dan mendorong satu sama lain untuk keluar dari zona nyaman, tetapi itu bisa menjadi ancaman ketika mereka terlalu menekan.
3. Selalu ada Drama
Tanda paling penting dari hubungan pertemanan yang toxic adalah ketika teman kamu menghasut kemanapun dia pergi.
Ketika dia ada, selalu ada kekacauan, baik karena selalu berdebat dengan seseorang dan menyebabkan masalah atau karena hal-hal yang tidak dapat dipercaya terus terjadi.
Waspadalah terhadap drama dan jangan terpengaruh.
4. Merasa Tidak Nyaman
Menghabiskan waktu dengan teman dekat seharusnya membuat kamu merasa lebih baik dan nyaman.
Jika kamu merasa gelisah, maka pertimbangkan untuk melihat lebih dekat pada diri sendiri dan persahabatan.
Apakah yang membuat tidak nyaman dan aman? Cari tahu terlebih dulu sebelum menentukan sedang berada dalam hubungan pertemanan yang toxic atau tidak.
5. Suka Bergosip
Gosip sering menimbulkan ketidakpercayaan dan kecurigaan, terutama jika teman terus-menerus bergosip tentang orang lain.
Jika mendengar dia berbicara buruk tentang orang lain maka mudah berasumsi dia juga mungkin berbicara tentang kamu kepada orang lain dan tidak dapat menjaga rahasia.
Bahkan, meskipun ia tidak suka bergosip, tidak menutup kemungkinan dia bergunjing dengan orang lain.
Tidak ada yang merusak kepercayaan dalam pertemanan lebih cepat daripada gosip, terutama jika itu kebiasaan.
Siapa pun dapat terpeleset dan mengatakan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan tetapi teman yang beracun tampaknya senang menyebarkan rahasia, bahkan ketika diminta untuk merahasiakannya.
6. Jarang Meminta Maaf
Semua pernah melakukan kesalahan tetapi bagian pentingnya adalah mengakui kesalahan, meminta maaf, dan berkomitmen untuk tidak akan mengulanginya.
Namun, teman beracun cenderung menghindari permintaan maaf ketika melakukan kesalahan. Bahkan, kamu tidak akan memahami apakah dia sebenarnya merasa bersalah atau tidak? Sikap ini menunjukkan dia tidak terlalu peduli bagaimana tindakannya.
7. Selalu Menjatuhkan
Teman toxic jarang memuji atau membanggakan kamu. Kamu akan menemukan mereka jarang, bahkan hampir tidak pernah memberikan semangat atau selamat atas pencapaian. Sebaliknya, mereka justru cenderung menjatuhkan dan membuat tidak nyaman dengan diri sendiri.
Alhasil, kamu akan jarang bahagia atau santai di sekitar mereka dan sering merasa kehabisan energi.
8. Sering Merasa iri
Teman beracun tidak akan mau berbagi dengan orang lain. Mereka akan sangat cemburu jika menghabiskan waktu bersama orang lain.
Rasa cemburu tersebut akan mendorongnya untuk membuat kamu merasa bersalah atas hal yang sudah dilakukan dan mencoba membuat jarak guna mendapatkan perhatian.
“Mereka sangat iri pada teman-teman dan bahkan akan mengatakan kamu adalah satu-satunya teman mereka serta orang yang disayangi,” kata psikolog dan terapis Perpetua Neo.
Menurut Neo, bahkan jika memiliki pasangan, maka teman mengharapkan selalu dilibatkan. Jika melihat sifat-sifat beracun di atas, maka ini saatnya untuk berbicara dengan mereka.
Bicarakan dengan baik-baik dan temukan solusinya. Apapun yang terjadi, kesehatan mental sangat berharga dan layak untuk dilindungi.
Jika seorang teman beracun tidak berkomitmen untuk memperbaiki perilakunya agar lebih menyayangi dan menjaga kamu, maka tidak apa-apa untuk mundur dari hubungan itu.
SOURCE: TEMPO.CO