SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menyiapkan sejumlah program pengembangan wisata di Selatan Sukabumi khususnya CPUGGp (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark). Salah satu fokus Kemenpar Ekraf ini adalah bikin betah wisatawan berlama-lama di Sukabumi.
Hal ini diungkapkan Menpar Ekraf, Sandiaga Solahudin Uno dalam fokus grup discusion (FGD) pengembangan CPUGGp yang digagas RSI dan Pemkab Sukabumi beberapa waktu lalu. CPUGGp masuk kawasan DPP (destinasi pengembangan wisata) Halimun, yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Halimun dan sekitarnya, CPUGGp di Sukabumi masuk di dalamnya.
"Artinya jadi salah satu prioritas. Pengembangan DPP baru ini dalam rangka agar lebih fokus, untuk peningkatan lama tinggal dan pengeluran wisatawan," jelas Sandi.
Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah pusat dan daerah harus menguatkan sinergitas. Dalam mengembangkan CPUGGp jadi destinasi pilihan wajib memiliki produk, layanan unggulan, konsep berkelanjutan, melibatkan masyarakat, dan harus ada pembangunan ekonomi.
Baca Juga :
Kemenpar Ekraf, salah satunya akan mendorong pembentukan desa wisata berkelanjutan. Menurut Sandi pengembangan desa wisata berkelanjutan menjadi salah satu tanggung jawab kemenpar ekraf, dan di Kabupaten Sukabumi sudah ada enam desa wisata dengan status berkembangan.
"Ini jadi pekerjaan bersama dengan Pemkab Sukabumi, bagaimana membuat desa-desa wisata ini menjadi maju dan mandiri. Kita targetnya tahun 2024 ada desa wisata mandiri di Kabupaten Sukabumi. Kita dorong satu desa wisata di Sukabumi masuk daftar untuk disertifikasi menjadi desa wisata berkelanjutan di CPUGGp khususnya," beber Sandiaga.
Hal ini akan didorokan dengan bantuan DAK Non Fisik oleh Kemenpar Ekraf. Sejumlah program akan dikerjasamakan, baik ekonomi kreatif maupun pariwisata dengan target tujuan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
"Tahun ini kami merencanakan hibah pariwisata untuk hotel, restoran dan biro perjalanan. Peningkatan kapasitas SDM menjadi sangat penting, khususnya terkait menjalankan industri wisata dengan standar kesehatan, untuk tetap produktif ditengah pandemi," sambung pria yang disapa mas menteri oleh jajaran Kemenpar Ekraf ini lebih jauh.
Kapasitas SDM akan dibangun dengan pelatihan selain pelaku wisata juuga pelaku ekraf, kuliner, fashion, kriya dan UMKM lainnya. Di tahun 2022, Kabupaten Sukabumi menurut Sandiaga Uno akan mendapatkan suntikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata.
Terkait pengembangan desa wisata di Sukabumi, staf ahli Kemenpar Ekraf, Frans teguh mengaskan bahwa perencanaan pengembangan desa wisata berkelanjutan di Sukabumi sudah siap. CPUGGp punya ke khasnya yang harus dijaga, pembangunan konservasi dan wisata harus seiring dan berkelanjutan.
"Penting untuk menata dalam konsep destinasi manajemen. Tekanannya nilai-nilai pengelolahaan berkelanjutan, ekonomi, sosbud, lingkungan. Dibutuhkan pelatihan interpretion dan pemberdayaan masyarakat," jelas Frans Teguh singkat dalam FGD yang dilakukan secara virtual tersebut.
Sementara bantuan pengembangan pariwisata untuk Kabupaten Sukabumi, Oni Yulfian Direktur Pengembangan Destinasi Regional 1 Kemenparekraf, menjelaskan soal tiga program di tahun 2021 dan 2022. Pertama DAK tahun 2022, adalah penugasan fisik terpadu, didukung oleh 5 sektor lainnya.
"Pemda harus bisa membuat perencanaan memanfaatkan DAK itu sebaik-baiknya," jelas Oni.
Selanjutnya ada agenda refalidasi status CPUGGp oleh Unesco yang juga akan menjadi perhatian pemerintah pusat. "Ketiga, ada dukungan untuk pengembangan destinasi di CPUGGp. Ada rencana aksi nasional geopark termasuk di Ciletuh," pungkasnya.