SUKABUMIUPDATE.com - Satu lagi objek wisata alam Pajampangan yang kini jadi buruan para pelancong. Namanya Curug Cipatala. Curug atau air terjun ini berada di aliran Sungai Cibojong. Letaknya di Kampung Panumbangan RT 01/01 Desa Panumbangan, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Curug Mini di Cidahu Sukabumi, Keindahan Alam di Kaki Gunung Salak
Curug Cipatala memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter dan lebar 8 meter. Kedalamannya bervariatif. Ada yang hanya setengah meter, hingga 8 meter dalamnya. Air terjun ini dikelilingin pepohonan dan dinding lapisan bebatuan.
"Curug tersebut sudah banyak yang mengunjungi sejak tahun 2017. Namun hanya segelintir orang saja yang tahu curug ini. Baik pengunjung lokal maupun luar daerah. Mungkin sejak zaman Belanda tempat ini dijadikan lokasi wisata," ucap Kepala Desa Panumbangan, Lani Jaelani kepada sukabumiupdate.com, Jumat (8/11/2019).
BACA JUGA: Lepas Gerah di Leuwi Kokok Cibitung Sukabumi, Segar dan Seru
Akses menuju Curug Cipatala cukup mudah dijangkau. Dari Sukabumi menuju arah terminal Bojonglopang, Kecamatan Jampang Tengah sekitar cukup menempuh 28 kilometer. Setelah itu lanjut menempuh jarak 1,5 kilometer menuju curug. Selain itu, dari arah Jampang Kulon berjarak sekitar 40 kilometer.
"Curug Cipatala berada di pinggir Jalan Kabupaten Bojonglopang - Cimerang. Untuk sampai ke lokasi melewati jalan tanah, berjalan kaki sepanjang 50 meter," lanjut Lani.
BACA JUGA: Bathube Alami Nan Jernih, Segernya Berenang di Curug Citaman Sukabumi
Di Curug Cipatala, wisatawan bisa menikmati air nan segar, suasana alam yang sejuk, serta udara segar. Tak cukup sampai di situ, wisatawan juga bisa berenang, memasang hamock dan menikmati pemandangan di seputaran curug.
"Ada bebatuan yang unik. Disana pun kita bisa melihat beberapa bangunan sejarah peninggalan zaman Belanda. Ada gedung penjemuran kakao yang masih digunakan, makam Belanda, terowongan pembangkit listrik dan lainnya," ucap Lani.
"Untuk kendaraan bisa diparkir di lahan dekat gedung penjemuran kakao. Kemudian, destinasi wisata tersebut dekat dengan pemukiman, jadi anda yang mau kesana bisa minta antar pemuda lokal sebagai guide. Pada musim kemarau, airnya masih ada meski debit air berkurang," pungkasnya.