SUKABUMIUPDATE.com - Lagodeh temasuk makanan tradisional khas masyarakat Sunda, yang hingga kini masih digemari para pecinta kuliner. Makanan yang terbuat dari tepung sagu (aren) itu juga dikenal dengan banyak nama, seperti Ciwang atau Teci. Namun di Jampang Kulon, masyarakat menyebutnya Lagodeh.
BACA JUGA: Kelezatan Ayam Bakakak Cikangkung Sukabumi, Menu yang Tak Biasa
"Lagodeh atau kalau di Kota Sukabumi, ada makanan Sate Aci (Teci), mirip seperti itu," kata salah satu pembuat Lagodeh asal Kampung Ciparay RT 17/05 Desa Ciparay, Kecamatan Jampang Kulon, Tia Setiawati (33 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Jumat (16/8/2019).
Tia menjelaskan, cara membuat Lagodeh yang memiliki tekstur kenyal itu mesti dilakukan dengan tekun dan teliti.
"Pertama tepung sagu dimasukan dalam wadah, dikasih irisan bawang daun dan goreng bawang merah, penyedap rasa, lalu dimasak sampai menggumpal seperti agar agar. Proses pembuatan bisa sampai 25 menit. Mulai dari masak adonan hingga ditiriskan biar mengeras. Terakhir, persiapkan saus kacang biar tambah enak," jelasnya.
BACA JUGA: Umbi Gadung Beracun? Tidak Setelah Jadi Kerupuk Ala Cidadap Sukabumi
Ia melanjutkan, Lagodeh yang sudah mengeras dipotong, lalu ditaburi saus kacang. Bisa dicampur saus kacang yang normal, pedas, hingga sangat pedas tergantung selera. Supaya wangi dan segar, bisa pula ditambah daun jeruk purut.
"Lagodeh di tempat saya ini, dijual dengan harga Rp 10.000 untuk satu porsi. Dalam satu porsi itu ada 10 potong Lagodeh. Kalau untuk produksi sendiri tergantung pesanan, rata-rata 10-15 kilogram per hari. Kami buka setiap hari di Jalan Ciparay dekat SPBU Jampang Kulon," tandas Tia.