Mochi Sukabumi Ditetapkan Jadi WBTB Nasional pada Sidang Penetapan 2022

Senin 03 Oktober 2022, 15:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mochi Sukabumi kini telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Nasional dengan domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.

Sebelumnya Yayasan Dapuran Kipahare melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi menjadi pihak yang mengusulkan Mochi menjadi WBTB nasional.

Dalam hal ini Yayasan Dapuran Kipahare membantu memberikan narasi sejarah Mochi, Filosofi, fungsi sosial dan lain-lain. Hal tersebut diungkapkan Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Irman Firmansyah.

Baca Juga :

Mochi Khas Sukabumi, Si Mungil dari Jepang yang Tak Lekang oleh Zaman

Dan hasilnya pada 30 September 2022, Mochi Sukabumi berhasil menjadi Warisan Budaya Takbenda Nasional Indonesia.

“Hasilnya (Moci Sukabumi) lolos menjadi WBTB nasional,” Kata Irman.

Selanjutnya, Irman mengungkap jika Mochi akan lebih disosialisasikan lagi kepada masyarakat agar bisa menjadi keterampilan masyarakat umum serta mengangkat tradisi Mochi yang sudah hilang seperti dijadikan seserahan acara pernikahan karena sifatnya yang lengket bisa menjadi simbol lengketnya rumah tangga.

“Mensosialisasikan (Moci) ke masyarakat, kemudian mengangkat tradisi moci yang sudah hilang seperti menggunakan moci sebagai seserahan karena lengketnya moci dianggap sebagai simbol lengketnya rumah tangga,” ungkap Irman.

Pengamat sejarah ini juga ingin mendorong pemerintah kota Sukabumi beserta jajarannya untuk konsisten mengangkat moci dengan memberikan suguhan kepada setiap tamu dengan mochi.

photoMochi- (IST)</span

Selanjutnya, Irman menambahkan setelah ditetapkan menjadi WBTB Nasional, Mochi Sukabumi akan diusulkan untuk bisa menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia (UNESCO).

“Sesudah proses WBTB Nasional kita juga akan dorong moci sebagai WBTB Dunia (UNESCO) agar diakui secara internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, mengutip dari laman Kemdikbud, sidang penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Tahun 2022 sendiri dilaksanakan hybrid sedari tanggal 27 September sampai 1 Oktober 2022 di Yogyakarta.

Kegiatan ini diikuti oleh 34 dinas provinsi beserta kabupaten/kota yang membidangi kebudayaan di seluruh Indonesia. Dimana pada sidang tahun 2022 ini ada 200 usulan Warisan Budaya Takbenda dan Mochi Sukabumi menjadi salah satunya.

Baca Juga :

Resep Mochi, Oleh-oleh Khas Sukabumi yang Wajib Dicoba

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)