SUKABUMIUPDATE.com - Setelah dua tahun libur, perayaan hari nelayan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi akan kembali berlangsung. Puncak acaranya akan diadakan pada Sabtu, 21 Mei 2022 dengan gaya yang berbeda dari helaran yang sama pada tahun-tahun sebelum pandemi covid-19.
Tahun ini, upacara adat yang menjadi puncak perayaan akan sepenuhnya berlangsung di dalam kawasan dermaga Palabuhanratu Sukabumi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana karnaval budaya, berlangsung di jalan raya dari Pendopo Palabuhanratu ke Dermaga.
"Tahun ini karnaval atau pawai budayanya hanya berlangsung di dalam kawasan dermaga. Pawai budaya start dari dermaga 1 ke dermaga 2 Palabuhanratu," ungkap Silvana Yunita, Putri Nelayan Palabuhanratu tahun 2020 kepada sukabumiupdate.com, melalui pesan singkat, Jumat 20 Mei 2022.
Sisil panggilan akrab Silvana Yunita akan diarak oleh peserta karnaval budaya dengan berjalan kaki, menuju Dermaga 2 yang menjadi lokasi utama perayaan upacara adat pesta nelayan Palabuhanratu ke 62 kali ini. "Kalau tahun-tahun sebelum pandemi kan naik kereta kencana, tahun ini pawai budayanya jalan kaki," lanjut Sisil.
Menurut Sisil, walaupun konsepnya akan lebih sederhana namun tidak menyurutkan semangat panitia dan para nelayan Palabuhanratu. Ajang ini merupakan panggung bagi Sisil karena setelah terpilih menjadi Putri Nelayan di tahun 2020 silam, pesta nelayannya 2 tahun tidak bisa digelar akibat pandemi.
"Jadi tahun 2021 dan 2022 ini tidak ada pemilihan putri nelayan, karena saat saya terpilih di tahun 2022 acara pesta nelayan yang seharusnya menjadi rangkaian puncak dari pemilihan tersebut tidak bisa berlangsung karena pandemi covid-19. Alhamdulilah tahun 2022 ini bisa berlangsung," beber Sisil.
Baca Juga :
Dua tahun menahan kerinduan, pesta nelayan Palabuhanratu menjadi acara yang paling ditunggu oleh warga bahkan wisatawan, karena sudah menjadi icon hiburan. Sisil sendiri akan menjadi putri nelayan yang ikut dalam upacara adat yang ditandai dengan larung saji dan tebar tukik (anak penyu) ke laut Palabuhanratu.
"Perasaannya sangat bahagia sekali, akhirnya setelah sekian lamanya, momen yang ditunggu-tunggu ini dilaksanakan juga, rasanya belum sah saja ketika belum di arak. Meskipun memang perayaan tahun ini ada beberapa keterbatasan dibanding tahun-tahun sebelumnya," ucap Sisil.
"Tpi dgn ini tetap saya bersyukur atas terlaksana nya, perayaan hari nelayan ini karena bagaimanapun hal ini merupakan adat tradisional yg harus tetap kita jaga. Harapan nya semoga Diberi keselamatan, diberi kelancaran, keberkahan dan tradisi ini tetap terlaksana setiap tahunnya. Seperti biasanya," sambung perempuan yang pada Juli 2022 nanti genap berusia 20 tahun.