Mengenal Dayantri, Perawat Asal Palabuhanratu yang Viral saat Jadi Relawan Covid-19 di Wisma Atlet

Senin 13 April 2020, 15:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tim medis mengerahkan tenaganya untuk merawat pasien Covid-19, termasuk di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta. Dari sekian banyaknya tim medis yang bertugas di RS Darurat Wisma Atlet, ada seorang perawat asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Dia adalah Dayantri Azhari (27 tahun) warga kampung Cikadu RT 04/01, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Di saat orang menjauh dan menghindar paparan virus Corona, anak ke dua dari tiga bersaudara ini justru ikut bergabung sebagai relawan di RS Darurat Wisma Atlet. 

Lewat akun Instagram miliknya DayantriAzhari, dirinya memposting sejumlah foto saat beraktivitas di RS Darurat Wisma Atlet lengkap dengan pakain hazmat yang bertuliskan Dayan, yang merupakan kependekatan dari namanya Dayantri.

BACA JUGA: 12 Hari, 519 Orang Diisolasi di RS Darurat Corona Wisma Atlet

Kepada sukabumiupdate.com, Dayantri mengungkapkan sempat bekerja di RSUD Palabuhanratu sebagai perawat pelaksana ruang anak dari Mei 2016 sampai Agustus 2018. Selanjutnya pindah tugas di salah satu klinik kecantikan Erhaskin mulai dari Desember 2018 sampai Desember 2019 juga sebagai perawat. Kemudian dia bekerja di klinik Nirwana.

Dayantri Azhari (27 tahun) warga kampung Cikadu RT 04/01, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang menjadi relawan di RS Darurat Wisma Atlet. 

Untuk menjadi relawan di RS Darurat, Dayantri rela meninggalkan pekerjaannya di klinik Nirwana itu. 

"Saya masuk ke sini menjadi relawan sejak 30 Maret 2020, setelah melihat postingan di Instagram tentang pendaftaran relawan saya langsung daftar gak tahu kenapa pengen aja bergabung jadi tim Covid, dan memutuskan resign di tempat kerja di klinik kecantikan," Kata Dayantri yang dihubungi lewat aplikasi pepesanan.

BACA JUGA: Satu PDP Covid-19 Asal Cianjur Meninggal di Wisma Atlet Jakarta

Tekad Dayantri menjadi relawan didukung restu orang tuanya. Di balik itu, Dayanti pun sadar risiko yang dihadapinya memang besar dan dirinya juga sempat dihantui rasa was-was meskipun saat melaksanakan tugas sudah memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Kan buat tugas disini harus ada surat izin orang tua dulu. Orang tua saya bilang kalau untuk nolong orang dan untuk amal ibadah berangkat aja gak apa-apa tapi kalau untuk cari uang gak usah berangkat, gitu kata orang tua saya," ungkapnya.

Ketika sudah berada di RS Darurat, Dayantri pun melaksanakan tugasnya. Namun tiba-tiba dirinya merasa terpukul ketika melihat pemberitaan rekan sesama perawat yang meninggal akibat merawat pasien Covid-19 di tolak jenazahnya saat akan dimakamkan.

BACA JUGA: Pasien Positif Corona di Wisma Atlet Bertambah Jadi 165 Orang

"Saat disini aku menangis kemarin lihat rekan sejawat aku ditolak jenazahnya karena aku disini ngerasain berjuangnya itu gimana. Tapi kalau misalnya bukan kita siapa lagi, risiko besar tapi itu sudah menjadi tugas kita Insya Allah, Allah melindungi itu prinsip aku begitu," terangnya.

Dayantri Azhari (27 tahun) warga kampung Cikadu RT 04/01, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang menjadi relawan di RS Darurat Wisma Atlet. 

Berhadapan dengan pasien Covid-19, tidak membuat Dayantri panik. Dia selalu selalu santai dan enjoy serta happy menjalani tugasnya sebagai relawan. Disisi lain, masih saja ada yang menganggap keputusan Dayantri memilih menjadi relawan di RS tersebut karena uang dan bayaran. Kendati demikian, Dayantri tak mempedulikan hal itu, karena menjadi relawan, menurutnya berawal dari panggilan jiwa. 

"Aku gak mikirin digaji dan apa aja yang didapat, ini mah jujur ingin menolong dan panggilan jiwa. Disini senang bisa dapat teman teman baru dari seluruh Indonesia, dengan berbagai karakter dan juga kebiasaan masing-masing. Bisa menolong orang lain yang membutuhkan karena pasien disini kan rata rata mandiri, ya kadang mereka butuh penyemangat disampingnya itu," jelas Dayantri.

BACA JUGA: Beroperasi Sore Ini, Wisma Atlet Akan Langsung Rawat Pasien Virus Corona

Satu hal yang membuat Dayantri bersemangat adalah senyuman pasien dan pasien yang pulang dalam keadaansembuh. "Kita kalau lihat pasien senyum itu wah bahagia sekali, apalagi kalau ada pasien sampai mendoakan dan bilang suster jangan lupa sama saya, nah itu sesuatu sekali bahagianya buat aku. Kemarin ada pasien di lantai aku jaga, dia sembuh dan pulang terus dia bilang makasih itu bahagia banget lebih dari apapun bahagianya," ungkapnya.

Dayantri pun meminta doa serta dukunganya. Dia pun meminta kepada masyarakat khususnya warga Kabupaten Sukabumi selalu menaati imbauan pemerintah, seperti saat akan melakukan aktivitas dan keluar rumah selalu memakai masker, jaga jarak 1 meter dengan orang lain. Kemudian kalau sudah dari luar rumah selalu mencuci tangan dan mandi.

"Kalau misalnya ada pendatang, atau warga sukabumi yang pulang kampung dari daerah zona merah diharap bisa isolasi mandiri di rumah dan memberitahukan kepada pihak-pihak yang sudah ditunjuk dan satu hal lagi terus berpikiran positif dan semangat," jelas Dayantri. 

Di akhir perbincangan dengan sukabumiupdate.com, Dayantri menceritakan alasannya menjadi perawat. 

"Awalnya aku milih jadi perawat pertamanya karena waktu itu, jujur ya seneng aja ngeliat orang pakai baju putih putih dari asalnya iseng malah jatuh hati sama profesi aku ini. Dan aku terinspirasi juga dari mantri di Kampung Cikadu yang sekarang kerja di rumah sakit, dulu aku kalau sakit belum dipegang dia (mantri di Kampung Cikadu) gak mau sembuh," jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)