SUKABUMIUPDATE.com - Delapan tahun lalu, Yudi Wahyudi diterima bekerja di salah satu bank swasta nasional. Namun kemudian, ia memilih untuk mengundurkan diri dari proses rekrutmen karyawan bank tersebut. Alasan pria kelahiran 21 September 1976 ini memilih mundur karena tidak mau menjadi bagian dari praktek riba.
BACA JUGA: Jelang Pilkades 2019, Baliho Calon Kades Mulai Penuhi Pelosok Kabupaten Sukabumi
Sekarang, ayah dari empat anak warga Kampung Pamatutan RT 20/08, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi ini memilih bertani dan menekuni pengobatan dengan cara bekam.
Selain bertani, pendekar dan wasit olah raga pencak silat jebolan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta tersebut juga berpengalaman menjadi Pengawas Pelaksana Kontraktor Sipil, Ketua Yayasan Ummul Bassam, dan Direktur LKP Sehat Holistik.
BACA JUGA: Yudi Fahrudi, Arsitek Sukabumi di Balik Desain Soccer Camp Cikidang
Selain menjadi Wasit Juri Pencak Silat, selama kuliah, suami dari Meily Tri Rahmadhani ini juga aktif dalam pelbagai kegiatan kampus, seperti menjadi Wakil Komandan Resimen Mahasiswa ISTN, Komandan Diklat FKAWJ Indonesia, dan Ketua Kolat PPS Merpati Putih ISTN Jakarta.
Tekadnya untuk menjadikan Desa Bojonggenteng Bersih, Sejahtera, Religius, dan Mandiri (BERSERI), membuatnya terpanggil maju dalam bursa Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Bojonggenteng periode 2019-2025.
BACA JUGA: Curhat Adjo, Repot Atur Kunjungan ke 11 Undangan Pernikahan Warga Sukabumi Saat Weekend
"Anggaran yang masuk ke Desa Bojonggenteng, baik dari pemerintah kabupaten maupun pusat, itu sangat luar biasa besar. Jumlahnya mencapai miliaran rupiah. Perlu transparansi dan alokasi anggaran yang benar dan tepat sasaran," kata Yudi kepada sukabumiupdate.com, Minggu (10/11/2019).
Anggaran besar, menurutnya, harus mampu mendongkrak dan menggerakkan perekonomian warga. "Tidak boleh ada warga yang kesulitan membayar SPP, membayar listrik, terlebih kalau terjerat praktek riba hanya demi memenuhi kebutuhan makan. Mereka harus sejahtera," imbuh Yudi.
BACA JUGA: Pasutri Asal Sukakersa Parakansalak Jadi Lawan Politik di Pilkades Serentak 2019
Yudi juga menjanjikan pembangunan pusat jajanan serba ada (Pujasera) untuk memanjakan pemburu kuliner, yang representatif di wilayahnya. Menurutnya, keberadaan Pujasera akan membuat uang berputar di desanya, karena warga akan memilih membelanjakan uang jajannya untuk wisata kuliner di desanya sendiri.
Selain itu, Yudi juga menyoroti soal isu sampah dan lingkungan. Menurutnya, tugasnya sebagai pemimpin jika terpilih, adalah menjadikan sampah menjadi berkah. "Pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga harus dimulai dari rumah. Saya sudah siapkan konsep bagaimana menjadikan sampah ini menjadi berkah dan sumber penghasilan bagi warga Desa Bojonggenteng," pungkas Yudi.