SUKABUMIUPDATE.com - Objek wisata alam yang satu ini bernama Wisata Gaul dengan lokasi berada di bantaran Sungai Cikaso, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
Penataan yang dilakukan selama tiga bulan oleh pemuda dan Bumdes berhasil menyulap hutan dan tanah garapan menjadi tempat wisata. Objek Wisata Gaul yang berada di Kampung Parugpug tersebut masih dalam tahap penataan, tetapi sudah banyak dikunjungi. Objek wisata ini pun akan secepatnya dibuka.
BACA JUGA: River Tubing Menyusuri Sungai hingga Muara Cimaja Sukabumi, Seperti Apa Keseruannya?
"Walaupun masih banyak kekurangan, namun warga sudah mulai banyak pengunjung," ujar Pengelola Wisata Gaul Pabuaran, Ginanjar Gumelar (35 tahun), kepada sukabumiupdate.com, Kamis (25/6/2020).
Tempat ini menyajikan pemandangan berupa sungai berlatar tebing bukit. Pengelola pun menyediakan wahana river tubing dengan alat yang dipersiapkan berupa empat ban ukuran besar, serta satu unit perahu karet.
Dengan wahana tersebut, wisatawan dapat menikmati pemandangan dengan menyusuri Sungai Cikaso. Pastinya akan seru!
BACA JUGA: Tubing Menyusuri Gua Coblong di Undrusbinangun Sukabumi Sepanjang 110 Meter, Berani?
Pengelola juga menyedikan saung dan menu makanan liwet. "Ada sekitar enam saung bambu sebagai tempat beristirahat, peralatan liwet sudah disediakan, atau mau langsung pesan liwet, bahkan mau bawa sendiri juga silahkan," jelasnya.
Area nongkrong wisatawan menikmati aliran Cikaso di Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
Sudah pasti, pengunjung yang datang akan mengabadikan kunjungannya dengan berfoto dan ada banyak spot selfie di lokasi itu.
Dari Kota Sukabumi, Wisata Gaul berjarak sekitar 50 kilometer. Rute yang dilalui adalah Jalan Sagaranten masuk dari Ancaen maupun Bojonghaur - Lengkong dengan patokan kantor Kecamatan Pabuaran.
BACA JUGA: Sensasi Tubing di Sungai Cimahi Sukabumi, Bisa Juga Wisata Bercocok Tanam
"Dari kantor Kecamatan Pabuaran sekitar dua kilometer dengan jalan beraspal sehingga bisa masuk kendaraan roda dua dan roda empat. Lokasi dekat dengan jalan alternatif menuju ke Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten dengan menyebrangi jembatan gantung," jelasnya.
"Untuk saat ini belum ada tiket masuk. Pengunjung hanya diminta uang parkir, itu pun seikhlasnya," imbuh Ginanjar.
Kalau pun nanti sudah rampung penataannya tetap tak ada tiket masuk hanya bayar parkir saja. Yang dikenakan tarif hanya untuk wahana permainan dan sajian menu nasi liwet.